Mohon tunggu...
Dohot Owen
Dohot Owen Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Seorang yg memiliki hobby gaming dan menalaah setiap cerita di kehidupannya

Lahir di jakarta memiliki motto gunakan rasional paling depan fakta dan mempercayai metafisik dan kepercayaan yg di anggap ada oleh kebanyakan orang di barisan belakang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Nanti Saja, Ya...

21 Februari 2020   02:27 Diperbarui: 21 Februari 2020   02:24 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto:Tim infografis Mindra Purnomo

   Pendidikan merupakan hal vital dalam kehidupan dan pendidikan merupakan hal yang paling signifikan untuk membentuk karakter kita.Sejatinya tujuan pendidikan itu sendiri ialah pertama menciptakan generasi penerus bangsa yang unggul,kedua membentuk pola pikir yang ilmiah,ketiga mencegah adanya generasi yang bodoh. 

Dengan memperoleh pendidikan kita mempunyai keuntungan, beberapa contohnya ialah memperbaiki status sosial, selanjutnya punya peluang kerja besar,jenjang karir yang cemerlang,mempunyai penghasilan yang mencukupi. Sederhananya dengan pendidikan kita tidak menjadi bodoh.

   Namun ada hal yang disayangkan dalam dunia pendidikan di indonesia. Berdasarkan data yang saya dapat dari Kumparan ada 13 juta Anak indonesia tidak mengenyam pendidikan yang di riset oleh SMSG(Semua Murid Semua Guru). 

Mirisnya lagi diperparah dengan alokasi anggaran untuk kementrian pendidikan dan kebudayaan kita berada di posisi paling bontot yaitu POSISI KE-10. Hanya menerima anggaran sebesar Rp35,7 T. 

Padahal pendidikan sekali lagi merupakan hal yang paling dasar dan vital bagi bangsa dan negara. Di dalam pembukaan undang-undang dasar 1945 pada alinea ke-4 sudah dikatakan bahwasanya negara indonesia bertujuan untuk melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. 

   Di posisi Pertama dalam anggaran terbesar ada pada kementrian pertahanan dengan jumlah Rp127,4 T. Cukup aneh memang melihat bahwasanya anggaran terbesar berada pada kementrian pertahanan. 

Padahal kita ketahui bersama-sama Negara kita tidak sedang dalam posisi berperang dengan negara lain. Satu lagi yang membuktikan bahwa mirisnya pendidikan kita ialah ketika beberapa waktu yang lalu saya sempat berbincang dengan abang saya dikampus, ia mengatakan ketika melaksanakan KKN, masih banyak anak sekolah dasar kelas 6 tempat ia KKN  tidak bisa membaca dan matematika dasar, yaitu pertambahan dan perkalian. Bukan lah itu hal miris kawann!!??

   Dari cerita di atas bisa kita ketahui bahwasannya anggaran untuk kementrian pendidikan dan kebudayaan seharusnya tidak berada di posisi akhir. Pendidikan hari ini menurut saya masih sangat jauh dari kata mencerdaskan. 

Saya harap melalui tulisan ini kita para kaum -kaum terpelajar agar berani membuka mata dan berani mengkritisi kebijakan pemerintah yang jauh dari amanat konstitusi kita. 

Karena sejatinya keberpihakan kita sebagai kaum terpelajar dan kaum intelektual hanya ada satu yaitu berpihak kepada rakyat yang tertindas, rakyat miskin kota, petani desa dan kaum termarjinalkan lainnya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun