Mohon tunggu...
Muhammad Abdul Amin
Muhammad Abdul Amin Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Hanya seorang freelancer penyuka sastra

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menjamurnya Usaha Booth Minuman di Masa Pandemi

23 April 2021   00:18 Diperbarui: 23 April 2021   01:12 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

- Menjangkau konsumen lebih luas

Hal yang sering menjadi hambatan dalam mengembangkan bisnis minuman atau produk minuman itu biasanya karena terbatas jangkauan. Tapi hal tersebut kini menjadi bukan kendala lagi. Sebab jika kamu bermitra dengan aplikator ojek online, kamu akan secara otomatis dibantu menjangkau para konsumen kamu secara luas karena ada ratusan ribu driver ojek online yang siap mengantarkan makanan dan minuman ke pelanggan.

-  Memberikan kemudahan bagi pelanggan

Beberapa kategori di dalam layanan GoFood dan GrabFood akan mempermudah pelanggan untuk menemukan restoran atau warung kamu. Mereka tidak akan kesulitan menemukan restoran, sebab berbagai hal penunjang pun sudah dilengkapi secara otomatis salah satunya GPS dan alamat lengkap, berapa jarak tempuh pun bisa langsung dilihat.

- Kemudahan mempromosikan menu

Dengan banyaknya fitur dari aplikasi GoFood dan GrabFood, dapat menampilkan menu-menu terbaik yang ada di gerai usaha tersebut. Hal tersebut bisa memberikan pilihan-pilhan menu kepada para pelanggan. Jika menu tersebut menarik orang-orang akan tertarik untuk membelinya. Jadi kamu bisa berinovasi dalam hal menu untuk menarik perhatian para pelanggan nantinya. Hal menguntungkan lainnya yaitu tidak memerlukan kurir antar. Sebab para driver siap kapan saja melayani dan titak peru lagi repot-repot mencari ojek atau kurir karena layanan GoFood dan GrabFood satu paket dengan Go-jek dan Grab.

Salah satu dampak negatif

Salah satu contoh negative dari menjamurnya usaha minuman booth yang sedang viral saat ini, banyak brand dari minuman tersebut yang berlomba-lomba untuk memasarkan produk mereka, seperti meng-endorse kebanyakan public figure untuk mempromosikan minumam kopi dan boba tersebut. Padahal minuman tersebut dikemas dengan menggunakan plastik, penutup plastic bahkan sedotan plastik. Tanpa mereka sadari bahwa gelas beserta tutupnya dan sedotan yang mereka gunakanakan menjadi tumpukan limbah plastik yang sulit terurai di tanah yang pada akhirnya menganggu ekosistem dari tanah. Tidak hanya tanah yang akan terganggu tetapi juga lingkungan sekitar seperti air dan udara, masih sering kita temui masyarakat yang membuang sampah di selokan, sungai, atupun aliran air lainnya yang nantinya akan terbawa ke laut dan merusak biota lauk, banyak ditemui hewan-hewan laut yang mati karena di tubuhnya banyak sampah plastik. Udara juga akan tercemar karna semakin banyak pabrik yang memproduksi gelas plastik dan sedotan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan minuman tersebut.

Alangkah baiknya jika masyarakat yang mengkonsumsi minuman kopi/boba/buble tea tersebut dapat membawa botol minum sendiri saat memesan minuman tersebut. Karena pada era ini sudah banyak kampanye bebas sampah plastik, seperti tidak disediakan sedotan lagi di beberapa tempat makan atau tidak disediakannya lagi kantong kresek di pusat perbelanjaan. Walaupun tidak 100% menekan penggunaan sampah plastik setidaknya Indonesia sudah mengurangi sedikit pengunaan sampah plastik, karena pada kenyataanya masih banyak ditemui penggunaan kantong kresek di pasar swalayan dan gelas plastik di restoran cepat saji. Masyarakat Indonesia memang sebenarnya tidak dapat lepas sepenuhnya dari penggunaan plastic, dapat dilihat dari masih banyaknya masyarakat yang enggunakan kantong kresek sebagai wadah sampah rumah tangga mereka. Demi mendukung Indonesia terbebas dari sampah plastik seharusnya masyarakat juga lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan agar tetap sehat.

Disusun Oleh :

  • Martha Citra Fantita 
  • Nanda Imeliana
  • Dra. Arfida Boedirochminarni, M.S

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun