Saya sependapat jika banyak yang menilai cerita yang disajikan "Warkop DKI Reborn" absurd, tak jelas mau di bawa kemana. Bersambung ke bagian kedua juga terasa mengada-ada dan sesungguhnya memang tak perlu ada. Atau Falcon Pictures memang telah menyiapkan strategi khusus dengan kejutan yang mungkin akan dimunculkan di seri berikutnya.
Bahkan bagi saya yang sejak SD sudah sangat familiar pada lawakan Warkop DKI versi original, versi remake ataupun reborn dengan menggunakan aktor lain sebagai pemeran Dono, Kasino dan Indro untuk sebuah film fiksi sesungguhnya tidak perlu. Kecuali jika suatu saat memang akan dibuat biopic tentang kisah hidup dan perjalan karier mereka yang mau tak mau harus diperankan orang lain.
 Dalih melestarikan warisan Warkop DKI dengan cara membuat versi remake ataupun reborn pada akhirnya memunculkan prasangka itu semua sekedar eksploitasi popularitas mereka demi mendapatkan keuntungan semata. Tanpa harus membuat remake ataupun reborn, pelestarian warisan Warkop DKI bisa dilakukan dengan memberi sentuhan teknologi terbaru pada puluhan film lawas mereka yang secara fisik mungkin sudah termakan usia, dengan restorasi dan digitalisasi misalnya.
Kini akhirnya "Warkop DKI Reborn" telah hadir menyapa penikmat film tanah air. Dengan kelebihan pada sinematografi yang tak mampu menutup kelemahan pada alur cerita dengan segala ketidakjelasannya, film ini telah tercatat sebagai warisan Warkop DKI yang paling banyak diperdebatkan hingga membuat penggemar mereka terbagi dua, antara yang pro dan kontra versi remake ataupun reborn.