Mohon tunggu...
Dody Kasman
Dody Kasman Mohon Tunggu... Administrasi - Manusia Biasa

Wong Ndeso yang bukan siapa-siapa. Twitter : @Dody_Kasman

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Naik Haji, PRT Dikunjungi Bupati

26 Juni 2019   11:25 Diperbarui: 26 Juni 2019   11:46 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bu Tipa (kiri, jilbab hijau tosca) dan Bupati Tantri (kanan) - Dokpri

Menunaikan ibadah haji adalah impian setiap umat Islam di seluruh penjuru dunia. Meski demikian, tak semua umat Islam memiliki kesempatan untuk melaksanakan rukun Islam yang kelima itu. Ibadah haji wajib dilaksanakan sekali seumur hidup bagi mereka yang mampu lahir batin maupun materi. 

Tak selalu mereka yang memiliki kelebihan materi terbuka hatinya untuk berangkat ke tanah suci. Justru yang berpenghasilan pas-pasan bahkan minim, karena tekadnya yang bulat dan keyakinannya yang kuat, akhirnya mendapat "panggilan" dari Allah SWT berangkat ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji.

Setidaknya demikian yang dialami Bu Tipa, janda berusia 50 tahun warga Dusun Krajan Desa Alas Tengah, Kecamatan Besuk Kabupaten Probolinggo. Janda tanpa anak yang sehari-hari bekerja sebagai pembantu rumah tangga dan kerja serabutan itu ditakdir untuk segera berangkat tanah suci guna berhaji. Padahal penghasilannya per hari sangat minim, di kisaran Rp. 20 ribu hingga 30 ribu. Untuk menyambung hidup, ia juga pernah menjadi pemulung botol bekas dan berjualan nasi bungkus di sekitar rumahnya.

Dengan kebulatan tekad dan keyakinan yang kuat untuk berhaji, Bu Tipa mulai mendaftar pada tahun 2010. Setelah istiqomah berikhitiar dan terus menabung, akhirnya tahun 2019 ini ia akan segera berangkat ke tanah suci. Bu Tipa juga telah melunasi kekurangan tabungan haji dengan menjual hewan ternaknya berupa sapi dan beberapa harta lainnya.

Tak semua umat Islam mendapat kesempatan untuk segera berangkat ke tanah suci. Maka keberangkatan pada musim haji kali ini tentu merupakan nikmat tak terhingga yang sangat disyukurinya. Semakin lengkap kebahagiaan dan nikmat yang dirasakan Bu Tipa sebab pada Senin (25/6/2019) rumahnya yang sangat sederhana itu kedatangan tamu istimewa, Bupati Probolinggo Hj. Puput Tantriana Sari.

Kedatangan orang nomor satu di Kabupaten Probolinggo itu cukup mengejutkan. Tak hanya bagi Bu Tipa sebagai tuan rumah, tapi juga mereka yang sehari-hari bertugas di sekitar Bupati Tantri. Kunjungan ke rumah Bu Tipa ini terkesan tiba-tiba karena memang tak terjadwal dalam agenda kegiatan Bupati sebagaimana biasanya. 

Rupanya Bupati Tantri sengaja memakai mode senyap dalam kunjungannya kali ini agar tak terlalu merepotkan Bu Tipa. Sudah menjadi kebiasaan di daerah pedesaan sebagaimana tempat tinggal Bu Tipa, tamu yang datang harus dijamu sebaik mungkin dengan segala macam suguhan terbaik. Apalagi jika yang datang pejabat selevel Bupati. 

Maka kunjungan mendadak semacam itu bisa dibilang cukup bijak, sebab tujuan utama kedatangan Bupati, sebagaimana disampaikannya di beberapa kesempatan, adalah untuk bersilaturahim sekaligus memuliakan calon tamu Allah. "Kedatangan kami ke sini juga untuk mengharap doa barokah agar yang belum haji bisa disegerakan mengikuti jejak Bu Tipa untuk berhaji. Tentunya dengan ikhtiar dan doa," ujar Bupati berparas cantik itu.

Kunjungan ke calon jamaah haji seperi Bu Tipa bukanlah kali pertama dilakukan Bupati Tantri. Tak terhitung entah sudah berapa jumlah Calon Jamaah Haji (CJH) yang telah dikunjunginya sejak menjabat sebagai Bupati Probolinggo dari tahun 2013 hingga kini memasuki periode kedua. Sejak tahun 2003 Pemerintah Kabupaten Probolinggo punya kegiatan rutin bertajuk Safari Haji. 

Kegiatan yang dilaksanakan tiap tahun jelang keberangkatan calon jamaah haji ini dipelopori oleh Bupati terdahulu, H. Hasan Aminuddin, yang kini menjabat sebagai anggota Komisi VIII DPR RI. Sekedar tambahan informasi, H. Hasan Aminuddin adalah suami Bupati Tantri.

Bisa jadi Safari Haji adalah inovasi yang mungkin pertama kali dilaksanakan oleh Pemkab Probolinggo. Pada awalnya kegiatan ini bertujuan untuk memotivasi para pejabat di lingkungan pemeritah daerah yang sudah mampu agar segera berhaji. Sasarannya adalah para pejabat dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Probolinggo yang akan berangkat haji. 

Merespon dinamika di masyarakat, belakangan yang dikunjungi tak hanya ASN tapi juga pengasuh pondok pesantren, Kepala Desa, anggota TNI/POLRI hingga masyarakat pada umumnya seperti Bu Tipa. Tentu tak semua CJH dikunjungi Safari Haji, sebab harus menyesuaikan juga dengan jadwal kegiatan Bupati yang cukup padat. Oleh karena itu, seluruh CJH dikumpulkan di pendopo Kabupaten dalam acara tasyakuran saat keberangkatan maupun setelah kepulangan Haji. 

Kembali ke Bu Tipa, kedatangan Bupati Tantri dan rombongan ke rumahnya, meskipun mendadak disambut dengan suka cita. Tak hanya Bu Tipa, para tetangga di sekitar rumahnya ikut berbahagia dan sangat antusias menyambut kedatangan Bupati Tantri. Mereka sampai meninggalkan sawah dan kebunnya hanya demi bisa bertemu langsung dengan pemimpinnya.

Warga menyambut kedatangan Bupati Tantri  (Dokpri)
Warga menyambut kedatangan Bupati Tantri  (Dokpri)

Seketika rumah Bu Tipa ramai penuh sesak dengan kerumunan masyarakat terutama ibu-ibu yang ingin melihat dari dekat sosok pemimpinnya. Tak sekedar datang, mereka juga membawa jajanan khas pedesaan yang mereka punya untuk disuguhkan kepada Bupati dan rombongan. Alhasil, Bu Tipa benar-benar tak perlu repot menyiapkan suguhan untuk menjamu tamunya hari itu.

Kepada segenap warga yang hadir siang itu Bupati Tantri mengajak untuk mencontoh semangat dan kerja keras Bu Tipa agar bisa berhaji. "Selain terus berusaha dan menabung untuk biaya berhaji, selalu berdo'a agar diberi kemudahan dan disegerakan untuk berangkat memenuhi panggilannya," ujarnya. Kepada Bu Tipa, Bupati Tantri berbagi tips bermanfaat ketika dalam perjalanan dan selama berada di tanah suci Makkah dan Madinah.

Kunjungan yang berlangsung hingga lewat tengah hari itu berlangsung gayeng penuh keakraban. Bupati Tantri yang hadir tanpa atribut jabatannya duduk lesehan di samping Bu Tipa. Sesekali dialog ringan di antara keduanya tersela dengan tawa renyah Bupati Tantri mendengar celoteh polos Bu Tipa yang kental dengan logat Maduranya. "Waktu latihan manasik haji saya terus menyimak biar tidak keliru. Bukan cuma uang saku, tapi yang lebih penting persiapan selama di sana," terang Bu Tipa.

Pertemuan hangat siang itu pun diakhiri dengan foto bersama. Bukan hanya Bu Tipa dan keluarga yang mendapat kesempatan foto bersama Bupati Tantri, tapi juga segenap warga dan perangkat desa yang bergantian meminta untuk foto bersama. 

Bupati Tantri dan Bu Tipa foto bersama warga (Dokpri)
Bupati Tantri dan Bu Tipa foto bersama warga (Dokpri)

 Hingga menjelang keberangkatan ke tanah suci tanggal 11 Juli mendatang, masih ada beberapa calon jamah haji yang akan dikunjungi Safari Haji Bupati Tantri, baik yang sudah terjadwal maupun yang tiba-tiba disambangi sebagaimana halnya Bu Tipa.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun