Entah sudah berapa kali saya mendengar celetukan rekan kerja dan sahabat dekat menyindir beberapa artikel terakhir saya di Kompasiana. "Via Vallen apa kabar Pak? Pindah ke Sabyan ya sekarang." Ada yang berkomentar nakal, "Kayaknya Pak dody pindah haluan...wkwkwk." Ada pula yang komentar singkat "ke lain hati."
Rupanya mereka masih sempat membaca beberapa artikel saya di Kompasiana yang akhir-akhir ini memang lebih banyak membahas grup musik yang sedang jadi trending saat ini, Sabyan Gambus dan vokalisnya Nissa Sabyan. Wajar juga mereka menyindir demikian sebab sebelumnya saya memang gencar menulis artikel tentang pedangdut fenomenal Via Vallen.
Tercatat ada 14 artikel tentang Via Vallen yang saya tulis sejak akhir Desember 2017 hingga awal Mei tahun ini. Sementara untuk Sabyan Gambus, sejak awal Mei hingga awal Juni ini baru lima artikel yang sudah saya tulis dan tayang di Kompasiana.
Sindiran dan komentar usil macam ini juga sempat saya dapat beberapa bulan lalu saat saya mulai intens menulis serba-serbi tentang Via Vallen. Seorang rekan netizen yang juga jurnalis senior mengomentari salah satu artikel yang saya unggah di Kompasiana. "Wah, berpindah hati dari Fatin ke Via Vallen, haha," komentarnya bernada menggoda. Ada juga yang bertanya, "Trus Fatin gimana mas? Kelamaan nunggu album barunya ya?"
Sebenarnya dari 150-an lebih artikel yang sudah saya tulis dan unggah di Kompasiana, tak melulu membahas Fatin, Via Vallen ataupun Sabyan Gambus. Masih banyak topik lain yang sudah saya tulis di beragam rubrik yang tersedia. Meskipun sejauh ini tulisan tentang Fatin masih terbanyak, yakni sekitar 40an artikel.
Walau demikian harus saya akui, ketiganya sanggup menggugah hasrat untuk menulis sebagai bentuk apresiasi atas inspirasi yang telah mereka berikan. Tentu bukan tanpa alasan saya rajin mengomentari gerak gerik mereka lewat tulisan semacam ini. Ketiganya selalu menjadi trending dan sama-sama populer dengan basis fanbase yang kuat.
Kali ini saya coba kembali bahas tentang ketiganya untuk menjawab sekaligus mengklarifikasi beragam komentar dan celetukan tersebut. Agar pembahasannya lebih adil dan tak terkesan keroyokan, khusus untuk Sabyan Gambus akan lebih fokus pada sosok Nissa Sabyan.
FATIN
Saya mulai dari Fatin yang lebih dulu menasional dan terjun ke dunia musik profesional setelah memenangkan ajang pencarian bakat X Factor Indonesia (XFI) di pertengahan tahun 2013. Karena Fatin saya kembali bersemangat menulis setelah sempat "malas" dalam waktu yang cukup lama. Fatin juga yang membuat saya akhirnya punya akun pribadi di Kompasiana dengan tulisan pertama tentu saja tentang Fatin.
Awal kemunculan gadis belia bernama lengkap Fatin Shidqia Lubis ini cukup mengejutkan. Pertama kali mengikuti audisi XFI di akhir tahun 2012 dengan masih berseragam sekolah, ia sukses mencuri perhatian parajuri dan penonton yang menyaksikan penampilannya ketika itu. Para juri yang notabene artis papan atas seperti Ahmad Dhani, Rossa, Bebi Romeo dan Mulan Jameela dibuat tercengang saat ia membawakan lagu "Grenade" Bruno Mars.