Mohon tunggu...
Dodo KS
Dodo KS Mohon Tunggu... -

filmmaker, lecturer, keblenger.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Film Pendek vs FFI

24 November 2015   08:43 Diperbarui: 24 November 2015   10:55 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Semalam 23 Nov 2015 ada pergelaran FFI di Tangerang Selatan, banyak yang menang, banyak lagi yang kalah.

Kenapa film pendek?

Film pendek masih dianaktirikan oleh FFI atau paling tidak dianaktirikan oleh Televisi yang menayangkan pagelaran FFI dan ini berlangsung ber tahun-tahun. Pengumuman pemenang FFI untuk kategori film pendek dilakukan bersamaan dengan penayangan TV Commercial aka tidak disiarkan secara langsung. Kenapa? nggak tau juga sih. Mungkin karena kategori pemenangnya banyaaak.

The future is short.

Film pendek itu masa depan. Film pendek itu ladang penggemblengan buat sineas muda nan istimewa, bekerja dengan hati, tak peduli periuk nasi, siang malam demi idealisme pribadi. Wow sungguh mulia mereka, semoga semua masuk surga. Sineas muda masih lapar karya, masih mau bereksperimen, masih bisa menunda nafkah, ini yang harus dipupuk, dijaga, dirangkul dan digendong-gendong kemana-mana. Matinya film pendek merupakan kematian idealisme film, as simple as that.

Bukan cuma itu, Film Pendek adalah content utama penikmat film streaming. Pada benda yang selalu melekat dengan anda, aka Henpon, film pendek sangat enak dinikmati. Sembari jongkok di toilet, menunggu commuterline, diatas Go-Jek, sambil antri di Kelurahan atau banyak aktifitas lain yang durasinya dibawah 30 menit. Kita tau lah betapa orang Indonesia penyuka Henpon, sebuah potensi pasar yang luaaaar biasa. Ditambah akses internet 4G yang menjanjikan inet tiada lelet, wow banget...

Kalau Film Pendek tidak mendapat tempat terhormat di FFI ya sudah lah, gak perlu bikin pengumpulan beribu-ribu tandatangan digital yang gak ada pengaruhnya itu. Lebih penting adalah memberikan dukungan bagi sineas muda nan istimewa. Caranya? ya terserah lah, bisa as simple as dateng ke pemutaran film bioskop alternatif atau kalau punya duit lebih bisa dukung pembuatan film mereka, anything lah. Mereka akan survive kok tanpa bantuan, tapi dibantu akan lebih ringan tentunya. Menunggu bantuan pemerintah? lamaaa, ke DPR? eh film itu masuk komisi berapa sih (gak jelas).

 

ngajar dulu.... :D

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun