Mohon tunggu...
Dodik Suprayogi
Dodik Suprayogi Mohon Tunggu... Agribusiness Enthusiast

Agribusiness Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Polyworking dan Upaya Generasi Sandwich Menuju Merdeka Pensiun

1 Juni 2025   09:30 Diperbarui: 1 Juni 2025   09:29 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keluarga besar (Sumber: Freepik)

Menjadi generasi sandwich yang harus memikul tanggungjawab tidak hanya untuk dirinya sendiri melainkan juga harus menanggung beban finansial dan emosional untuk keluarga terutama orang tua, kakak atau adik, dan juga anak isteri. Karakter generasi sandwich yang independen, tangguh dan kreatif sangat layak untuk mendapatkan merdeka pensiun.  Polyworking diklaim sebagai upaya untuk merencanakan merdeka pensiun terutama bagi gen Z. Bagaimana penerapannya? simak ulasan berikut!

Masa pensiun yang merdeka secara finansial dan emosional merupakan dambaan semua orang, tak terkecuali oleh mereka yang menyandang sebagai generasi sandwich. Kondisi ini bukanlah suatu pilihan hidup melainkan jalan hidup yang harus diterima dan dijalani dengan lapang dada.

Dorothy A Miller pada tahun 1981 memperkenalkan istilah generasi sandwich sebagai kondisi di mana suatu generasi yang terhimpit beban finansial untuk generasi sesudah dan sebelumnya. Sederhananya generasi yang harus bertanggungjawab pada orang tua dan anak-anaknya.

Di Indonesia berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2025 diproyeksikan sebanyak 23,83 persen kelompok usia produktif dengan rentang usia 15-64 tahun bakal menanggung kehidupan kelompok non produktif usia 0-14 dan lebih dari 65 tahun.

Hingga tahun 2035 rasio ketergantungan (dependency ratio) diperkirakan mencapai 47,3 persen semula 47,2 persen di 2025. Artinya dalam 100 manusia kelompok usia produktif bakal menanggung kehidupan yang layak untuk 47-48 manusia kelompok non produktif.

Melihat data-data tersebut, hampir setengah proporsi penduduk usia produktif di Indonesia teridentifikasi sebagai generasi sandwich. Jelas hal ini mengundang psimisme bagaimana generasi sandwich mampu mempersiapkan masa pensiun yang merdeka, di tengah kondisi yang tidak berpihak.

Bagaimana Generasi Sandwich Dapat Tercipta?

Hayati, H & Otong,K (2024) dalam jurnal yang berjudul Eksistensi Anak Generasi Sandwich  Menurut  Pandangan Islam, menjabarkan generasi sandwich tercipta dari suatu kondisi yang tidak menguntungkan, umumnya terlahir dari keluarga pra-sejahtera. Literasi keuangan dan manajemen keuangan yang gagal berperan utama menyumbang lahirnya generasi sandwich. 

Bisa jadi generasi sebelumnya tidak merencanakan manajemen keuangan yang terukur. Orang tua tidak mempunyai tabungan yang cukup sebagai biaya untuk kehidupan pasca pensiun. Selama ini hanya bergantung pada satu sumber pendapatan yaitu gaji bulanan. Ketika sudah pensiun dari suatu pekerjaan shock karena tidak mempunyai tabungan, sehingga anak mau tidak mau harus menjadi tulang punggung.

Selain itu praktik pernikahan dini juga disinyalir terbukanya generasi sandwich tercipta. Finansial yang masih belum stabil dan emosi yang belum matang mengakibatkan seseorang tidak mampu membuat keputusan yang bijaksana. Sehingga pendapatannya belum mampu mencukupi kebutuhannya sendiri apalagi keluarganya.

Seberapa Efektif Polyworking Mampu Membantu Keuangan Generasi Sandwich?

Polyworking dimaknai sebagai upaya seseorang menjalani pekerjaan lebih dari satu pekerjaan dalam waktu yang bersamaan. Polyworking kadang juga dianggap mirip seperti side job atau pekerjaan sampingan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun