Mohon tunggu...
Dodik Suprayogi
Dodik Suprayogi Mohon Tunggu... Lainnya - Independen

Independen

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Sapaan Babi Hutan Penghuni Sumbing

13 Agustus 2022   08:21 Diperbarui: 16 Agustus 2022   17:30 2101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bunga Edelweiss Sumbing (Dokpri Alvin)

Setiap tempat selalu membawa kisahnya masing-masing. Terlebih tempat baru yang belum pernah kita datangi sebelumnya. 

Gunung Sumbing, salah satu gunung di Jawa Tengah dengan ketinggian 3.371 mdpl menjadikannya gunung tertinggi ke-tiga di Pulau Jawa, hal itu membuat daya tarik Gunung Sumbing semakin kuat dikalangan para pendaki gunung.

Mumpung masih di Temanggung sebelum mutasi penempatan baru, kami  mendaki Sumbing melalui jalur religi yaitu Desa Glapansari Kecamatan Parakan. 

Pos perbatasan desa dengan area persawahan menjadi titik berkumpul sekaligus awal pemberangkatan kami. Kami bertiga ditemani dengan pemuda desa yang siap menjadi “tourguide”. 

Rencana awal kami memulai pemberangkatan pukul 07.00 WIB, namun nyatanya harus molor hingga pukul 09.00 WIB akibat motor yang kita tumpangi untuk menuju sampai di Perhutani (Pos Masuk) tidak kuat menanjak, alhasil kita jalan kakisejauh 3 KM, jalan bebatuan, tanjakan curam, cukup menguras tenaga kami, padahal perjalanan yang sesungguhnya belum dimulai.

Sebelum melakukan pendakian gunung alangkah baiknya kita memahami jalur-jalur pendakian resmi. Jalur pendakian Gunung Sumbing secara resimi terdapat 5 jalur, yaitu jalur Garung cocok untuk pendaki pemula, Jalur Cepit atau Glapansari dengan keindahan pemandangannya, 

Kemudian, jalur Kali Angkrik melalui basecamp Desa Butuh dan Desa Mangli Kabupaten Magelang, jalur Bowongso yang ada di Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo , dan Jalur Sipetung di Kledung, Temanggung. 

Selalu update informasi sebelum melakukan pendakian ke gunung sumbing, masing-masing jalur sudah ada kontak informasi yang bisa dihubungi.

Kembali lagi, setelah cukup istirahat sejenak, kami melanjutkan perjalanan. Jalanan yang rimbun penuh rerumputan dan pohon-pohon tua yang bertumbangan yang pertama menyambut perjalanan kami. Maklum, pendakian Sumbing baru dibuka kembali untuk umum 7 Mei 2022. 

Satu jam tak terasa perjalanan kami sudah tiba di pos 1, sekeliling kami hanya ada ilalang dan rerumputan yang rimbun sekali, mirip dengan hutan hujan tropis yang tak pernah dijamah sebelumnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun