Mohon tunggu...
dodi irawan
dodi irawan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Perkembangan Perpustakaan dengan Memanfaatkan Media Sosial

18 Juli 2018   16:58 Diperbarui: 18 Juli 2018   17:11 1753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Perpustakaan merupakan wadah untuk memelihara dan meningkatkan efektifitas proses belajar-mengajar. Perpustakaan merupakan bagian penting didalam dunia pendidikan. Di zaman modern ini, pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting. Karena pendidikan merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa ini. Pendidikan sekarang telah menjadi kebutuhan pokok yang harus dimiliki setiap orang agar bisa menjawab tantangan kehidupan. karena dengan membaca diharapkan seseorang akan memperoleh pengertian mendalam tentang suatu peristiwa atau gejala.

 Namun dengan berkembangnya media sosial yang memudahkan kita dalam mendapatkan informasi serta akses internet yang begitu mudah didapat. Pertumbuhan media sosial selama beberapa tahun terakhir ini telah membawa perubahan dalam dunia pendidikan. Media sosial sebagai media pembelajaran telah dianggap sangat memudahkan setiap orang yang membutuhkan informasi dengan cepat, hal tersebut membuat perpustakaan mulai kehilangan peminatnya. Karena dengan mudahnya mengakses diinternet apa yang mereka cari seseorang menjadi malas untuk pergi ke perpustakaan sehingga membuat perpustakaan menjadi semakin sepi. Akan tetapi media sosial juga dapat menjadi keuntungan bagi perpustakaan dalam mengembangkan dan menarik minat pembaca diperpustakaan. 

Fungsi dan kegunaan media sosial untuk perpustakaan itu sendiri seperti pada perkembangan teknologi informasi membantu mempermudah pekerjaan dan untuk menujang kepentingan manusia. Koneksi internet banyak memberikan kemudahan dan kecepatan akses informasi yang beragam bagi siapapun, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, lembaga atau institusi, tidak terkecuali perpustakaan.

Perpustakaan sebagai suatu lembaga penyedia informasi yang memiliki peranan penting untuk menyediakan dan melayani pemustaka dalam memperoleh informasi secara tepat, mudah, efektif dan efisien. Pelayanan yang ramah dan hangat tentu akan disukai para pemustaka.

Hal ini akan berdampak pada intensitas pengunjung perpustkaan yang meningkat, karena akan menimbulkan kesan yang positif terhadap pustakawan dan stafnya yang memberikan pelayanan secara excellent. Pelayanan kepada pemustaka, dalam hal ini didapatkan dengan memanfaatkan media sosial berbasis web atau jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter. Facebook dan Twitter merupakan sebagian contoh dari jejaring sosial yang ada saat ini dan semakin banyak bermunculan, yang pemanfaatannya dapat diterapkan di perpustakaan.

Media sosial untuk perpustakaan juga dapat digunakan sebagai tempat berdiskusi, berinteraksi dan bersosialisai tanpa harus bertemu fisik karena dapat dilakukan melalui forumforum diskusi online maupun jejaring sosial yang ada. Meminjam buku di perpustakaan cukup dengan scan barcode tanpa harus datang ke pustakawan untuk mencatat peminjaman secara manual. 

Teknologi informasi di perpustakaan, dengan memanfaatkan media sosial berbasis web atau jejaring sosial, bukan untuk melarang pemustaka berkunjung ke perpustakaan, melainkan bermaksud memberi kemudahan akses kepada pemustaka dalam mendapat informasi mengenai keterlambatan peminjaman, perpanjangan peminjaman, jumlah denda, pemesanan buku, kritik saran dan lain-lain. Teknologi, khususnya teknologi informasi di bidan perpustakaan akan terus mengalami perubahan, untuk itu pentingnya peran pustakawan dalam memanfaatkan dan menggunakan teknologi informasi secara baik dan bijak untuk kepuasan pengunjung atau pengguna perpustakaan.

Tujuan utama media sosial untuk perpustakaan adalah membangun interaksi antara pustakawan dan pemustaka dalam menginformasikan berbagai aktivitas yang berkaitan dengan informasi peminjaman, perpanjangan peminjaman, pemesanan buku, kritik saran, dan lain-lain. Selain itu, facebook dan twitter suatu perpustakaan dapat dijadikan sebagai media promosi dan membantu dalam pengembangan minat baca masyarakat. Sebagai media promosi misalnya, masyarakat yang berada jauh dari lingkungan perpustakaan akhirnya dapat mengetahui keberadaan perpustakaan  tersebut dan sedikit mengetahui profilnya, karena dapat dilihat melalui facebook, dan twitter.

Sedangkan, dalam pengembangan minat, perpustakaan dapat mengupload cover buku terbaru dengan topik yang menarik, sehingga masyarakat atau kalangan mahasiswa serta pelajar akan penasaran da tertarik untuk berkunjung di perpustakaan. Dalam hal ini, pustakawan memiliki peran penting agar dalam pemanfaatan teknologi dilakukan secara maksimal. Kehadiran jejaring sosial/pertemanan di masyarakat era teknologi informasi membawa dampak yang besar bagi perkembangan sebuah individu manusia dan institusi. Tanpa bermaksud menggurui, jejaring sosial juga memiliki efek positik serta negatif bagi manusia sebagai penggunanya.

Penerapan media sosial sebagai media promosi untuk perpustakaan terutama perpustakaan daerah agar para warga tidak perlu susah payah untuk mencari informasi dan melakukan information sharing melalui media sosial. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun