Mohon tunggu...
Dodi Bayu Wijoseno
Dodi Bayu Wijoseno Mohon Tunggu... Administrasi - Belajar, membuat hidup lebih indah

Penyuka Sejarah, hiking dan olah raga

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

5 Fakta Pesawat V-22 Osprey, Perpaduan Unik Antara Helikopter dan Pesawat Turboprop

4 September 2021   20:41 Diperbarui: 4 September 2021   20:55 2301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pesawat V-22 Osprey dibuat sebagai respon terhadap kebutuhan militer Amerika Serikat (AS) akan moda transportasi udara  yang fleksibel,  mampu bergerak cepat,  dan memiliki daya jangkau yang jauh. 

Setelah kegagalan operasi penyelamatan sandera AS di Iran dalam misi Eagle Claw di tahun 1980  karena kurang efektifnya helikopter dalam misi militer jarak jauh saat itu, petinggi militer AS mulai memikirkan pesawat yang mampu mengisi "celah" yang dapat mengatasi kekurangan sebuah helikopter dan memadukan kelebihan fleksibilitas yang dimilikinya dengan sebuah pesawat fixed wing. Pemikiran tersebut melahirkan konsep pesawat V-22 Osprey.

Setelah melalui lika-liku masalah pendanaan serta proses pengujian yang panjang akhirnya pesawat V-22 bisa diwujudkan. Secara umum V-22  menggabungkan fleksibilitas sebuah helikopter yang mampu lepas landas dan mendarat secara vertikal dengan kecepatan, ketinggian dan daya jangkau yang dimiliki oleh sebuah pesawat fixed wing turboprop. Ingin tahu lebih lanjut tentang V-22 Osprey? Berikut ini ulasannya

1. Diproduksi oleh pabrikan Boeing dan Bell

V-22 diproduksi oleh pabrikan Boeing dan Bell.Sumber gambar: boeing.com
V-22 diproduksi oleh pabrikan Boeing dan Bell.Sumber gambar: boeing.com

Sebagaimana dituliskan dalam situs resmi Boeing, program V-22 merupakan kerja sama strategis antara dua perusahaan aviasi yang sudah tidak diragukan lagi kapabilitasnya, yaitu: Boeing dan Bell Helicopter Textron.

Pihak Bell Helicopter membuat sistem rotor yang dikenal dengan tiltrotor yang akan membuat pesawat mampu lepas landas dan mendarat seperti helikopter dan setelah pesawat mengudara  akan berubah menjadi pesawat  fixed wing  turboprop. Pihak Boeing  membuat badan pesawat, semua sistem pesawat dan sistem avionik digitalnya serta sistem kontrol penebangan fly-by-wire.

Dilansir laman airforce-technology, pesawat V-22 mendapatkan persetujuan untuk diproduksi dalam skala penuh pada bulan September 2005 untuk memenuhi kebutuhan militer AS. Secara umum saat ini terdapat 3 varian model V-22 untuk pasukan yang berbeda yaitu:

  • MV-22 untuk pasukan Marinir AS , direncakan sekitar 360 pesawat
  • CV-22 untuk angkatan udara AS, direncanakan sekitar 50 pesawat
  • CMV-22 untuk angkatan laut (Navy) AS, direncanakan sekitar 48 pesawat

V-22 mampu beroperasi dari landasan di daratan ataupun di atas kapal induk

2. Jenis pesawat yang berbeda dibandingkan dengan pesawat lainnya.

Mengutip informasi dari situs resmi Boeing disebutkan bahwa V-22 adalah jenis pesawat yang berbeda dari pesawat lainnya yang sudah ada. V-22 termasuk pesawat tempur multi peran pertama yang menggunakan teknologi tiltrotor 

Dari akun youtube milik US Navy di atas diperlihatkan kemampuan teknis MV-22 Osprey yang merupakan varian pesawat V-22 yang digunakan oleh pasukan Marinir AS. Dengan rotor baling-baling pada posisi vertikal, ia dapat lepas landas, mendarat, dan terbang statis (hover) layaknya sebuah helikopter. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun