Mohon tunggu...
Dodi Ilham
Dodi Ilham Mohon Tunggu... karyawan swasta -

1. General Secretary of Centre for National Security Studies (CNSS) Indonesia. 2. SekJend Badan Pekerja Pelaksana Agenda Rakyat (BPP-AR) Nasional. 3. CEO of Revolt Institute.

Selanjutnya

Tutup

Politik

.:: Jokowi Adalah Kehendak Rakyat ::.

16 Agustus 2014   14:29 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:24 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ia bukanlah konglemerat yang suka menjadikan lingkungannya melarat.

Ia juga bukanlah salah satu putra dari konglomerat.

Ia bukan pula pendiri dan pemimpin dari Partai Politik manapun.
Ia juga bukanlah salah satu putra dari pendiri ataupun pemimpin Partai Politik di negeri ini.

Ia tidaklah memiliki postur tubuh nan gagah layaknya pemimpin yang banyak dibayangkan oleh siapapun karena tubuhnya nan kerempeng.

Ia terlahir bukan dari rumah mewah, namun rumahnya di pinggir sungai,
Ia memakai baju saja sering tak pantas di lihat mata.

Ia hanyalah seorang anak dari desa yang masa kecilnya susah, tukang cari kayu.
Badannya kurus seperti Kresna, namun wataknya keras seperti Baladewa.

Ia bukanlah orator seperti jamaknya para pemimpin di belahan dunia manapun.
Ia hanyalah pendengar yang baik dari lingkungannya yang termarjinal.
Ia hanyalah pekerja keras yang membangun mewujudkan mimpi - mimpi kaum termarjinal itu dengan karya - karyanya sendiri.

Ia adalah perwujudan dari rakyat Indonesia: yang tertindas dan ditindas, yang termarjinal dan dimarjinalkan, yang bodoh dan dibodohi, yang miskin dan dimiskinkan oleh komparador - komparador penghisap darah rakyat!!!

Semakin yakin kita akan kalimat ini:
"Anta robbul Mustadafiiiiiin....."
(Engkau adalah TUHAN kaum nan tertindas)

Bangkitlah Bangsaku.....
Bangkitlah Negeriku.....
Tuhan telah menghadirkan PEMIMPIN bagi KITA.....
Ia adalah Joko Widodo!

Setiap anak bangsa di negeri ini, yang miskin, yang kerempeng, yang ndeso, yang tertindas, yang termarjinal, yang diremehkan dan yang tak diperhitungkan oleh siapapun-- sekarang dan yang akan datang harus bisa mewujudkan cita - citanya dengan kerja keras melalui karya - karyanya untuk kemaslahatan orang banyak,......

Hayo kenCENGkan piKIRan kita (CENGKIR)....
Hayo manTEp dan meleBU (TEBU)....
GEregetlah, pasti, pasti dan pasti paDANG (GEDANG)....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun