Mohon tunggu...
Doddy Salman
Doddy Salman Mohon Tunggu... Dosen - pembaca yang masih belajar menulis

manusia sederhana yang selalu mencari pencerahan di tengah perjuangan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Vaksin Mandiri (Bayar Sendiri) sebagai Pilihan Vaksinasi

11 Januari 2021   09:26 Diperbarui: 11 Januari 2021   10:12 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jelang vaksinasi corona 13 Januari nanti ada kabar gembira. Pemerintah ternyata tidak hanya menggratiskan vaksin untuk masyarakat Indonesia. Ada rencana masyarakat dapat membayar vaksin sesuai pilihan dan kebutuhannya. Hal ini terungkap dalam wawancara majalah Tempo (edisi 9 Januari 2021) dengan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Efendy.

Dalam wawancara tersebut selain konsep bahwa vaksin adalah public goods (barang publik) yang berada di bawah kendali pemerintah namun juga merupakan private goods (barang swasta). Hal ini sudah terjadi dalam proses pemeriksaan tes usap (swab) yang dikontrol pemerintah. Pihak swasta diperbolehkan juga membuka layanan tes usap dengan harga dan pelayanan bersaing. Masyarakat pun diuntungkan karena punya banyak pilihan. Selain itu pelayanan dapat ditingkatkan karena langsung dikontrol oleh masyarakat (konsumen). Analogi ini kiranya dapat diterapkan dalam hal vaksinasi.

Pemerintah semula membuat skema vaksinasi 30% gratis dan 70% mandiri . Namun akhirnya menteri keuangan menyediakan anggaran sebesar 73 trilyun rupiah yang memungkinkan vaksinasi secara gratis.

Dengan mengkategorikan sebagai public goods maka pemerintah bertanggungjawab penuh atas keamanann dan khasiatnya. Namun demikian terbuka kemungkinan ada masyarakat yang tidak mempercayai dan memilih alternatif lain. Sehingga terbuka kemungkinan untuk membuka alternatif vaksin mandiri alias bayar sendiri.

Pemerintah sudah menetapkan beberapa vaksin corona yang boleh beredar dan digunakan di Indonesia. Di antaranya adalah vaksin produksi PT Bio Farma, Oxford-Astra Zeneca, Sinopharm, Moderna, Novavax, Pfizer-BionTech dan Sinovac.

Presiden Amerika terpilih Joe Bidden telah disuntik vaksinasi dari Pfizer-BionTech. Begitu juga Perdana Menteri Israel Benjamin Natanyahu dan istrinya. Ratu Elizabeth dan Pangeran Philip juga dikabarkan telah divaksinasi vaksin Pfizer-BionTech.Presiden Indonesia Joko Widodo direncanakan akan menerima vaksin Sinovac.

Rencana pemerintah memperbolehkan vaksinasi dengan bayar sendiri patut disambut gembira. Karena masyarakat memiliki pilihan vaksinasi. Selain itu waktu vaksinasi juga dapat lebih cepat karena tidak harus menunggu giliran program vaksinasi gratis.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun