Mohon tunggu...
Doddy Salman
Doddy Salman Mohon Tunggu... Dosen - pembaca yang masih belajar menulis

manusia sederhana yang selalu mencari pencerahan di tengah perjuangan

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Makna Pertemuan UAS dan Prabowo

12 April 2019   13:52 Diperbarui: 12 April 2019   13:57 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jelang hari pencoblosan yang tinggal beberapa hari lagi sebuah tayangan tvone Kamis 11 April 2019  jadi pembicaraan publik. Isi tayangan di program Kabar Petang itu adalah dialog antara calon presiden 02 Prabowo Subianto dengan Ustad Abdul Somad (UAS). Dalam tayangan yang diklaim eksklusif berdurasi sekitar 12 menit tersebut UAS menceritakan pengalamannya ketika berkeliling ke seluruh penjuru nusantara selalu bertemu dengan jamaahnya yang memberikan salam dua jari (simbol pendukung 02).

Selain itu UAS juga berkisah bertemu dengan tokoh-tokoh agama yang tidak  populer yang memberikan dukungan untuk Prabowo Subianto. UAS menyebut Prabowo sebagai hasil ijtimak ulama sehingga tak heran banyak pendukungnya.

Tayangan eksklusif pertemuan capres 02 dan UAS memiliki banyak pesan. Pesan pertama adalah kini masyarakat Indonesia memahami dengan jelas posisi UAS. Bahwa UAS mendukung sepenuhnya capres 02. Hal ini menghapus kabar yang menyebutkan bahwa UAS dalam posisi netral. Bahkan kunjunganya kepada tokoh-tokoh NU seperti Habib Lutfi bin Yahya dan Kyai Mbah Moen beberapa waktu lalu sempat ditafsirkan sebagai hijrahnya UAS ke kubu capres 01 alias Jokowi. Dengan tayangan pertemuan capres 02 dan UAS posisi UAS sudah terlihat mutlak mendukung capres 02.

Pesan kedua dari pertemuan ini adalah acara ini dapat disebut bagian dari kampanye tim capres 02 jelang hari-hari pencoblosan. Ketokohan UAS sebagai dai kondang seIndonesia diharapkan dapat merebut suara dari kalangan yang sempat galau dengan posisi capres 02. Khususnya berkaitan dengan para pemilik suara yang masih galau (swing voters) belum menentukan pilihan maupun pemilik suara yang sempat kecewa karena posisi capres 02 yang sempat goyah dengan isu keislamannya.

Seperti diketahui capres 02 sering dipertanyakan praktek keislamannya seperti kemampuan membaca al-quran maupun kemampuanya menjadi imam sholat. Belum lagi #prabowojumatandimana yang setiap Jumat menjadi trending topic di media sosial. Dengan kehadiran UAS sebagai opinion leader para pemilik suara seperti mendapat jaminan mengenai praktek keislaman Prabowo. Masak sih UAS mau mendukung capres yang keislamannya diragukan? Mustahil!!Mungkin begitu pikiran mereka.

Pesan ketiga adalah dukungan UAS ini menjadi ujian apakah dukunganya kepada capres 02 signifikan dalam mengatrol perolehan surat suara. Seperti diketahui waktu pencoblosan yang tinggal beberapa hari lagi membuat sebagian besar pemilik suara tetap memilih capres yang dipilih sejak awal dan tak akan berubah. Sehingga ketokohan UAS diuji sebagai opinion leader sekaligus vote geter pilpres 2019 untuk kubu 02.

Bagi para pendukung capres 01 sebagian besar tampaknya tidak kaget dengan posisi UAS. Meskipun UAS pernah tampak dengan dengan tokoh-tokoh NU yang mendukung capres 01 namun tak ada satu pun  dalam peristiwa tersebut tampak simbol-simbol langsung maupun tidak langsung bahwa UAS hijrah mendukung 01. Para pendukung capres 01 tidak lupa bagaimana ijtima ulama yang mendukung majunya Prabowo-UAS gagal terlaksana. Dikabarkan UAS menolak pencalonan tersebut namun di sisi lain ada kabar Prabowo Subianto lebih memilih Sandiaga Uno daripada UAS.

Pertemuan UAS dan Prabowo memang tampak lebih sebagai upaya rekonsilasi hubungan mereka berdua sekaligus menempatkan diri bahwa UAS tidak netral dan memilih mendukung Prabowo Subianto.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun