Latar belakang
Kebanyakan pemungutan suara atau voting di Indonesia, khususnya pada pemilihan kepala desa, masih menggunakan metode pemungutan suara manual. Metode ini adalah dengan melakukan pemungutan suara menggunakan kertas suara yang diberi tanda untuk memilih calon. Pemilih akan datang ke tempat pemungutan suara kemudian mendaftarkan secara manual berdasarkan KTP dan melakukan pemungutan suara dengan cara melakukan pencoblosan terhadap kertas suara yang diberikan. Namun metode ini memiliki banyak kekurangan. Banyaknya perselisihan dalam pilkades di antaranya disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: Ketika pemungutan suara banyak pemilih yang melakukan kesalahan dalam memberi tanda pada kertas suara akhirnya banyak kartu suara yang dinyatakan tidak sah. Kedua proses penghitungan suara yang berjalan lambat . Untuk mengatasai permasalahan di atas salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah dengan menyelenggarakan pilkada secara online atau yang lebih dikenal dengan istilah electronic voting atau e-voting.
E-Voting adalah suatu metode pemungutan suara dan penghitungan suara dalam suatu pemilihan dengan menggunakan perangkat elektronik. Dengan menggunakan E-Voting akan lebih mudah dan praktis dalam hal penggunaan, budget dan informasi yang cepat serta akurat. E-Voting ini menggunakan teknologi QR Code.
Aplikasi Pilkades dg teknologi QR Code digadang-gadang menjadi platform baru untuk reformasi sistem informasi pada pemilihan umum (Pemilu) di Indonesia. Karena aplikasi ini dapat membuat pemilu lebih modern, paperless, efisien, efektif, real time dan lebih murah jika dibandingkan dengan sistem Pemilu Konvensional (Pemilu Langsung)
- Mekanisme Aplikasi Pilkades Teknologi QR Code
Di Indonesia Aplikasi Pilkades yang berbasis web rata-rata untuk login E-Votingnya menggunakan nomor NIK atau KK. Penggunaan nomor NIK atau KK memang sangat efektif dan lebih aman karena:
- Menghindari double penggunaan saat mencoblos,
- Menghindari pemilih yang tidak berhak.
Namun, dalam perjalanannya ada beberapa kendala yang muncul, antara lain:
Untuk orangtua yang sepuh adalah sangat sulit harus memasukkan nomor NIK atau KK yang begitu panjang
Karenanya, Aplikasi Pilkades dg teknologi QR Code adalah inovasi baru. Saat pemilih mau masuk bilik, mereka akan mendapatkan kartu barcode yang nanti hrs ditempelkan pada kamera Laptop, hingga kodenya terbaca sesuai NIK masing-masing. Setelah itu pemilih bisa memilih satu diantara calon-calon kades yang fotonya tampil dilayar laptop. Sistem ini disetting untuk satu nomor NIK untuk satu kali coblos/pilihan
                                Untuk mencegah miss click oleh pemilih, akan menampilkan dialog konfirmasi.
- Kelebihan Aplikasi Pilkades Teknologi QR Code
- Teknologinya untuk Pilkades termasuk yang baru
- Basis Web + Teknologi QR Code
- Biaya untuk teknologi ini sangat terjangkau, hampir tidak perlu beli perangkat keras tambahan, cukup menggunakan Laptop dari kantor desa masing-masing, namun jika ada anggarannya akan lebih baik lagi menggunakan laptop atau tablet touchscreen agar lebih memudahkan pemilih untuk meng'Klik' calon kades pilihannya.
- Bisa disetting Offline atau Online, sehingga tetap bisa digunakan bila koneksi internet lemah.
- Mudah digunakan
- Bisa digunakan selamanya, jadi gak perlu beli lagi ditahun-tahun mendatang
- Kelengkapan Aplikasi Pilkades Teknologi QR Code
- Untuk Front end menggunakan Basis Web & Web View, serta ditambah teknologi QR Code
- Untuk Web Admin adalah fungsinya sebagai pengelola suara pemilih
- Untuk hardware jika ada anggarannya, lebih baik lagi menggunakan Tab touchscreen
- Menu Web Admin Aplikasi Pilkades