Mohon tunggu...
Dewi kusnita
Dewi kusnita Mohon Tunggu... Guru - Guru motivasi

Literasi

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Pemenang Ramadhan

26 April 2022   15:01 Diperbarui: 26 April 2022   15:07 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Ibarat perlombaan jita sudah melewati putaran pertama dam kedua Ramadhan, saatnya kita menuju babak final yakni di 10 hari akhir Ramadhan, apakah kita akan menjadi pemenang ataukan tertinggal atau  kalah sebelum bertanding, .

 Al-Imam Hasan Al-Bashri rahimahullah berkalam :
"Sesungguhnya Allah menjadikan bulan Ramadhan sebagai arena perlombaan bagi hamba-Nya untuk berpacu ketaatan menuju Ridho-Nyaa.. Ada kaum yang mendahului, sehingga mereka menang dan ada yang tertinggal sehingga mereka gagal.." 

Babak final memang menjadi penentu seorang pemenang, tentunya diperlukan perjuangan maksimal, dalam hal ini perjuangan mengendalikan hawa nafsu, tidak hanya menahan diri dari lapar dan haus, akan mencegah diri dari perbuatan dosa. Berjuang membersihkan diri dari segala dosa. Hijrah dari kemaksiatan menuju ketakwaan. Yaitu, ketaatan total pada Allah Subahanhu wa Ta'ala. Menjadi muslim yang Kaafah.

Allah berfirman dalam QS Al-Baqarah ayat 208 yang artinya : "Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu."

Di sepuluh hari akhir bulan Ramadhan harusnya kita lebih memompa semangat mengoptimalkan amal  menggapai Lailatul qodar.  Begitu besar pahala dan keberkahan  yang di raih dan ampunan dari Allah SWT. Sampai- sampai Rosulullah -shalllallahu alaihi wa sallam- bersabda yang artinya : "Barangsiapa yang menghidupkan malam lailatul qadr karena iman dan mengharapkan pahala, maka Allah SWT akan ampuni dosa-dosanya yang telah lalu.

Dari Ummu Aisyah - Radhiyallahu 'Anha - bertutur :" Nabi - shalallahu 'alaihi wa salam bersabda yang artinya : Bersungguh -sungguh dalam beribadah dengan kesungguhan yang tidak pernah terlihat di waktu-waktu yang lain
(HR. Muslim)".

Maka semangati diri kita menjadi pemenang di babak final ini menjadi pribadi yang Taqwa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun