Dan ingusnya ... Duh Gusti !
Hijau serupa jus alpukat buatan mamakku.
Aahh aku benci imajinasiku!
"Eh ... iya ... duduk aja dek" terpaksa aku menjawab.
"Maaf ya neng, biar kami duduk di luar." Ibu itu tiba-tiba di belakangku.
"Ehh ... nggak apa Bu ... mari duduk saja di sini." Spontan aku menggeser posisiku.
"Terimakasih neng ...." katanya.
***
Aku tak lelah memandang bocah itu makan.
Benar kan, dia tak cuci tangan, bahkan mulutnya di lap memakai baju lusuhnya yang mungkin tak pernah terjamah sabun cuci atau sejenisnya.
Baunya ?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!