Mohon tunggu...
Djuminten
Djuminten Mohon Tunggu... Wiraswasta - Dalem Solo

Hanya penumpang gelap yang gemar nasi Padang dan senang ngumpet.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Suatu Senja

28 Februari 2021   22:16 Diperbarui: 28 Februari 2021   22:38 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seorang perempuan dan anak perempuannya. Pakaiannya tak terlalu compang-campin

Dia menggendong karung berisi kardus dan tangannya membawa pengait besi yang biasa dipakai para pengais sampah.

Anak perempuannya mengikuti di belakangnya, sambil sesekali mengusap ingus yang sepertinya deras mengalir di lubang hidungnya.

Terus saja mataku enggan berpaling dari mereka. Seolah aku merasa beberapa tingkat di atas mereka.

Lebih beruntung.

"Apa mereka bisa makan dengan pekerjaan itu ?"

"Apa mereka cuci tangan setelah itu ?"

"Apa mereka punya tempat tinggal ?"

"Apa mereka ...?"

Pertanyaan-pertanyaan mulai tumbuh di kepalaku serupa rumput liar di halaman kala musim hujan.

"Sudah pasti anak itu nggak kenal sekolah ".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun