Mohon tunggu...
Djuminten
Djuminten Mohon Tunggu... Wiraswasta - Dalem Solo

Hanya penumpang gelap yang gemar nasi Padang dan senang ngumpet.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Suatu Senja

28 Februari 2021   22:16 Diperbarui: 28 Februari 2021   22:38 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tangannya saling menggenggam. Tampak raut wajahnya berubah sedih.

Airmata terlihat meluncur di sudut mata rentanya.

Entah apa yang dipikirkannya hingga tak juga bergeming dari tempatnya berpijak.

Sementara Aci terus memandang Ibunya penuh harap sambil terus melambaikan tangan.

Gemas aku melihatnya. Mbok ya segera disusul ... sudah teriak-teriak gitu kok masih diam saja.

Ibu itu melihat aku dan tersenyum.

Seolah hendak berpamitan.

Namun dengan airmata masih mengalir di pipinya.

Dia berlari

Menghampiri Aci

Menuju seberang jalan

Meninggalkan tubuhnya tergeletak di emperan.

Pemandangan itu ... Seolah memadamkan lampu di sekelilingku.

Gelap.

***

Dalem Solo, 15 Oktober 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun