Tangannya saling menggenggam. Tampak raut wajahnya berubah sedih.
Airmata terlihat meluncur di sudut mata rentanya.
Entah apa yang dipikirkannya hingga tak juga bergeming dari tempatnya berpijak.
Sementara Aci terus memandang Ibunya penuh harap sambil terus melambaikan tangan.
Gemas aku melihatnya. Mbok ya segera disusul ... sudah teriak-teriak gitu kok masih diam saja.
Ibu itu melihat aku dan tersenyum.
Seolah hendak berpamitan.
Namun dengan airmata masih mengalir di pipinya.
Dia berlari
Menghampiri Aci
Menuju seberang jalan
Meninggalkan tubuhnya tergeletak di emperan.
Pemandangan itu ... Seolah memadamkan lampu di sekelilingku.
Gelap.
***
Dalem Solo, 15 Oktober 2020