Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Museum Nasional Menuju Museum Modern

26 April 2017   09:08 Diperbarui: 26 April 2017   18:00 1418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Museum Nasional beberapa tahun ke depan (Foto: Museum Nasional)

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi hadir saat perayaan HUT ke-239 Museum Nasional Indonesia di Jakarta, Selasa (25/4/2017). Sebelum acara, Muhadjir menyempatkan diri berkeliling museum ditemani Kepala Museum Nasional, Intan Mardiana.

Acara dimulai sekitar pukul 09.00, dibuka dengan lagu Indonesia Raya yang diiringi gamelan. Cukup unik memang tapi tetap menggambarkan nasionalisme. Setelah doa, Kepala Museum Nasional Intan Mardiana memberikan laporan kegiatan dalam rangka HUT Museum Nasional. Sekaligus Intan berpamitan karena akhir bulan ini beliau pensiun sebagai Kepala Museum Nasional.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan memberikan sambutan soal kebudayaan dan karakter bangsa. Beliau juga memberi penghargaan kepada individu, yayasan, dan komunitas yang ikut memberikan kontribusi bagi kemajuan Museum Nasional.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (Foto: tribunnews.com)
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (Foto: tribunnews.com)
Pameran

Acara ultah Museum Nasional juga menampilkan pameran mini sejumlah koleksi museum. Ikut dipamerkan sejumlah hasil karya dan kreativitas anak-anak dan pelajar Indonesia.  

Museum Nasional berasal dari Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (Lembaga Ilmu Pengatahuan dan Kesenian di Batavia) yang berdiri pada 24 April 1778.  Sebelum berada di tempat sekarang, lembaga ini pernah menempati bangunan di Jalan Kalibesar Barat dan Jalan Majapahit sekarang.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mendapat kenang-kenangan buku dari Ibu Intan Mardiana dan Bapak Trigangga (Foto: museumnasional.or.id)
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mendapat kenang-kenangan buku dari Ibu Intan Mardiana dan Bapak Trigangga (Foto: museumnasional.or.id)
Menurut Intan Mardiana, hingga 2018 Museum Nasional berencana mengembangkan Museum Nasional menjadi museum modern, sekaligus sebagai pusat pelestarian dan ilmu pengetahuan budaya serta menjadi sarana publik berekreasi. Saat ini, kata Intan, gedung baru, yakni Gedung C, masih dalam tahap pembangunan. Nanti gedung ini akan difungsikan sebagai ruang penyimpanan, laboratorium, teater, ruang publik, dan perkantoran.

Mengingat koleksi museum yang begitu banyak, sekitar 150.000 objek, maka Museum Nasional pun tengah membangun ruang simpan (storage) di sekitar TMII. Gudang ini diperuntukan sebagai tempat penyimpanan benda-benda berat dan besar. Juga menjadi pusat informasi dan pelatihan terkait pelestarian benda-benda warisan budaya.

Contoh koleksi yang dipamerkan (Foto: Djulianto Susantio)
Contoh koleksi yang dipamerkan (Foto: Djulianto Susantio)
Pembangunan gedung C dilakukan lewat sayembara. Rencana induk pengembangan museum dibuat sejak 2010. Semoga Museum Nasional menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia dan dunia, seperti halnya Museum Louvre di Prancis atau British Museum di Inggris.***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun