Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tradisi Lisan Nandong Menyelamatkan Masyarakat Simeulue pada Tsunami 2004

17 September 2022   07:41 Diperbarui: 18 September 2022   09:45 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi letusan Gunung Krakatau dalam pameran di Museum Bahari (Dokpri)

Pantai ini memiliki arus balik air dengan pusaran kuat sehingga telah banyak memakan korban. Materi pameran lainnya berupa beberapa sesajen sedekah laut dari beberapa wilayah di pesisir Nusantara.  

Pengalaman para penyintas bencana lewat video melengkapi pameran. Tentu agar kita dapat belajar dari mereka. 

Kita harapkan, sebagaimana pengantar kuratorial, lewat pameran ini pengunjung dapat mengambil pelajaran dari masa lampau, baik sebagai tragedi yang harus diwaspadai maupun sebagai sumber inspirasi untuk menciptakan teknologi dan membangun kebiasaan yang adaptif terhadap berbagai ancaman bencana maritim.

Sekali lagi, pameran masih berlangsung hingga 26 Oktober 2022. Ayo sempatkan diri belajar mitigasi bencana sebagai pengetahuan dan pengalaman.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun