Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dulu Biaya Kuliah Sebulan Setara dengan Lima Mangkok Bakso

31 Juli 2022   08:32 Diperbarui: 31 Juli 2022   08:35 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi wisuda Universitas Indonesia (Sumber: Antara Foto/Indrianto Eko Suwarso)

Setelah itu saya tidak tahu berapa uang kuliah setiap perguruan tinggi. Barulah pada 2012 saya mengeluarkan 20-an juta per tahun untuk biaya kuliah anak pertama saya di perguruan tinggi swasta. Dua tahun berikutnya belasan juta per tahun untuk biaya kuliah anak kedua di perguruan tinggi negeri.

Buat saya terasa sangat mahal biaya kuliah di swasta dan negeri ketika itu. Maklum saya tidak berpenghasilan tetap. Tapi berkat perjuangan dan pengorbanan, kedua anak saya berhasil menyelesaikan kuliah.

Ketika itu saya mendengar kalau kuliah di jurusan favorit seperti kedokteran membutuhkan biaya sangat besar. Apalagi di perguruan tinggi swasta. Fasilitas praktek mereka memang beraneka ragam, jadi tidak heran amat mahal.

Di perguruan tinggi memang ada jurusan basah dan jurusan kering. Jurusan kering biasanya langka peminat sehingga mahasiswa bisa mendapatkan keringanan biaya kuliah.

Saat ini biaya kuliah semakin mahal. Beberapa hari lalu Kompas melakukan survei. Ini karena kenaikan penghasilan, termasuk gaji, tidak sebanding dengan kenaikan uang kuliah. Kondisi seperti ini tentu memprihatinkan. Lalu bagaimana kalau lulusan sekolah menengah tidak mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi?

Pemerintah harus memberikan perhatian, antara lain dengan memberikan subsidi atau bea siswa. Begitu pula berbagai perusahaan swasta dan BUMN harus terlibat. Ini demi menghasilkan generasi emas manusia Indonesia. Dengan gotong-royong kita bisa.***        

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun