Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Berkoleksi Uang Lama sebagai Investasi untuk Masa Depan

18 Januari 2022   08:42 Diperbarui: 19 Januari 2022   07:15 1567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koin-koin dari masa kerajaan/kesultanan Islam (Dokpri)

Sekitar 1981 saya mendapat beberapa lembar uang kertas lama dari ibu saya. Seingat saya uang-uang itu bergambar harimau dan gajah. 

Setelah itu saya mendapat lagi tiga lembar uang Republik Indonesia Serikat (RIS). Dalam bayangan saya, wah bakalan kaya raya nih punya beberapa lembar uang lama.

Setiap ibu beberes, ternyata dapat uang-uang lama, baik uang kertas maupun uang logam (koin). 

Ada yang tampak belum pernah dipakai, karena kertasnya kaku, bahkan dengan nomor seri urut. Ada yang masih bersih karena logamnya berkilau. Ada juga yang bertanda bekas lipatan atau dengan karat kecil.

Koleksi uang kertas dan koleksi koin (Dokpri)
Koleksi uang kertas dan koleksi koin (Dokpri)

Ikut lelang

Saya terus mencoba cari tahu tentang uang-uang lama tersebut. Pada 1986 atau 1987 (?) saya baca di koran ada pameran uang-uang lama di Erasmus Huis di kawasan Kuningan. 

Saya pun mampir ke sana. Di sana saya mendapat informasi bahwa setiap periodik ada kegiatan oleh Perhimpunan Penggemar Koleksi Mata Uang (PPKMU).

Dari kegiatan PPKMU itulah saya baru tahu bahwa tidak semua uang lama berharga mahal. Ketika itu PPKMU menyelenggarakan arisan mata uang setiap dua bulan. 

Dalam arisan dijual berbagai koleksi mata uang dengan sistem lelang. Saya sering ikut lelang dan mendapat koleksi dengan harga cukup murah. 

Seri Sudirman nominal Rp 1 hingga Rp 1.000, misalnya, saya dapatkan dengan harga Rp 6.000. Itu untuk kondisi bagus yang dalam numismatik dikenal sebagai Unc (Uncirculated).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun