Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Melawan Covid-19 Melalui Teori Lima Elemen dalam Metafisika Tiongkok

16 Juli 2021   12:55 Diperbarui: 16 Juli 2021   14:07 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa literatur tentang penyakit dan metafisika Tiongkok (Dokpri)

Kasus terakhir di Indonesia (Tampilan layar worldometers.info)
Kasus terakhir di Indonesia (Tampilan layar worldometers.info)
Paru-paru dalam kaitan dengan Covid menjadi organ yang paling vital. Ronsen paru-paru menjadi perhatian para dokter, apakah ada flek ataukah tidak. Elemen logam dihubungkan dengan warna putih.

Organ perasa logam adalah hidung. Jika indera penciuman bermasalah, berarti ada ketidakseimbangan logam. Karena logam dihubungkan dengan warna putih, maka pengobatan herbal yang berkenaan dengan elemen logam berupa sayuran atau buah berwarna putih. Misalnya lobak dan bengkuang.

Hal lain yang perlu kita lihat adalah siklus negatif, dalam hal ini elemen logam 'dikalahkan' oleh elemen api. Elemen api diwakili oleh warna merah. Sayuran atau buah yang diwakili antara lain cabe (rasa pedas/panas), jahe, dan sayuran/buah berwarna merah. Tentu saja termasuk jejamuan hangat.

Teori-teori lima elemen perlu diperdalam oleh kalangan medis sehingga mampu melawan Covid dan menolong banyak orang. Siapa tahu ada yang tertarik.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun