Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengenang Peristiwa Malari 15 Januari 1974, dari Unjuk Rasa menjadi Kerusuhan

15 Januari 2021   07:51 Diperbarui: 16 Januari 2021   20:46 1816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana unjuk rasa yang berujung kerusuhan 1974 (Sumber: Buku Hariman & Malari/merdeka.com)

Ternyata demonstrasi juga meluas ke luar Jakarta. Tentu saja suasana sempat mencekam. Kalau tidak salah, pemerintah memberlakukan jam malam. Selain itu sekolah-sekolah diliburkan. Banyak koran dibreidel.

Belakangan saya ketahui Panglima Kopkamtib Jenderal Soemitro diberhentikan oleh Presiden Soeharto. Kemudian ada tuduh-menuduh bahwa Peristiwa Malari didalangi oleh Ali Murtopo. Perang Jenderal, begitulah pengamat menyebutkan.

Beberapa orang yang dianggap terlibat dalam Malari kemudian ditangkapi, antara lain Ketua Dewan Mahasiswa UI Hariman Siregar, aktivis HAM Adnan Buyung Nasution dan H. Princen, serta intelektual Syahrir dan Dorodjatun.   

Sewaktu demonstrasi Jenderal Soemitro sempat mendatangi para mahasiswa. Begitu juga Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin yang berhasil memasuki Kampus UI di Salemba. Pada masa selanjutnya Ali Sadikin menentang Orde Baru dengan ikut manandatangani Petisi 50 yang berisi pernyataan keprihatinan terhadap Presiden Soeharto pada 1980.

Entah berapa banyak korban harta benda dan jiwa dalam Peristiwa Malari. Semoga peristiwa 47 tahun lalu itu tidak terulang kembali.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun