Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Dampak Tulisan di Kompasiana Kadang Tidak Disangka-sangka

23 Oktober 2020   15:39 Diperbarui: 23 Oktober 2020   15:46 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perubahan Kompasiana (Foto: kompasiana.com)

Tadinya saya menulis di Kompasiana iseng-iseng saja. Saya mulai menulis di sini sejak 14 Agustus 2016. Sebelumnya saya menulis di media-media cetak ibu kota sejak 1980-an. Saya pernah menulis di koran-koran nasional seperti Sinar Harapan, Suara Pembaruan, Kompas, Media Indonesia, Warta Kota, dan Koran Tempo. Saya pernah menulis pula di tabloid Mutiara, majalah Intisari, majalah Reader's Digest Indonesia, dan majalah Amanah.

Selain menulis, saya pun punya blog pribadi tentang arkeologi [di sini] dan blog museum [yang ini].

Sesuai bidang pendidikan saya arkeologi, maka tulisan-tulisan saya kebanyakan tentang kepurbakalaan dan museum. Karena saya hobi mengoleksi mata uang, maka tulisan tentang numismatik juga memperkaya Kompasiana. Begitu juga tentang grafologi, feng shui, dan palmistri.

Sejak banyak media cetak sekarat dan mati, menulis di Kompasiana mulai sering saya lakukan. Tadinya agak sulit juga menulis di Kompasiana. Maklum ada perbedaan gaya bahasa. Di media cetak kita menggunakan bahasa formal/bahasa baku/bahasa serius. Selain itu disunting oleh redaksi dan mendapat honorarium atas jerih payah kita.

Sebaliknya nulis di Kompasiana tanpa suntingan. Di sini kita boleh menggunakan bahasa nonformal/bahasa gaul/bahasa santai/bahasa ngeblog. Bedanya dengan media cetak, 'honorarium' di Kompasiana berupa interaksi dengan sesama Kompasianer. Akibatnya mereka yang rajin 'blog walking' akan memperoleh poin tinggi.   

Pada tahun kedua di Kompasiana, rupanya tulisan saya mendapat perhatian dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) DKI Jakarta. Tulisan saya tentang arkeologi mendapat Anugerah Jurnalistik M.H. Thamrin. Untuk pertama kalinya citizen journalism atau jurnalistik warga mulai dilirik. Lihat [di sini].

Kompasiana sendiri pernah meminta saya menjadi narasumber. Ketika itu belasan Kompasianer diajak mengunjungi obyek-obyek arkeologi di Cirebon. Nah, dari situ saya memiliki banyak kenalan lagi.

Pada 2018 saya menjadi nominasi Best in Citizen Journalism pada ajang Kompasianival. Dinominasikan saja sudah beruntung, meskipun tidak mendapat hadiah utama. Lewat ajang itu saya mendapat beberapa kenalan. Itu saya anggap hadiah penting.

Nominasi 2018 (Foto: kompasiana.com)
Nominasi 2018 (Foto: kompasiana.com)
Tak disangka-sangka

Tak disangka-sangka beberapa tulisan saya mendapat tanggapan dari masyarakat, misalnya tentang numismatik. Kebetulan saya memiliki sejumlah koleksi dobel. Maka berpindah tanganlah koleksi saya itu. Harganya sih cukup murah.

Suatu hari masuk pula ke medsos saya. Rupanya beliau tertarik foto lama saya untuk pembuatan poster. Yah lumayanlah untuk membeli sembako di masa pandemi covid ini.

Radio tabung koleksi saya dan beberapa barang jadul lain juga pernah melayang gegara mereka membaca tulisan saya di Kompasiana. Dampak lain dari tulisan saya berupa laporan penemuan benda-benda arkeologi. Untuk yang belakangan itu, saya sampaikan kepada pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Banyak mahasiswa mengambil referensi dari tulisan saya di Kompasiana, termasuk dari blog pribadi. Ini juga membanggakan saya.

Ternyata interaksi tidak hanya dilakukan dengan sesama Kompasianer melainkan dengan masyarakat. Entah kejutan apa lagi yang saya dapat di masa pandemi dan sesudahnya. Selamat ulang tahun ke-12 Kompasiana, 22 Oktober 2008-22 Oktober 2020. Semoga ada inovasi baru di Kompasiana.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun