Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ahli Waris Sie Kong Lian Menyerahkan Gedung Sumpah Pemuda kepada Negara

20 Oktober 2020   08:31 Diperbarui: 20 Oktober 2020   08:42 820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gedung yang pernah digunakan untuk Kongres Sumpah Pemuda 1928, sekarang Museum Sumpah Pemuda (Foto: makalah Pak Udaya)

Dulu memang orang tidak menyebut-nyebut ras atau etnis. Dalam Jong Sumatera, misalnya, ada pemuda Tionghoa. "Dulu tidak ada mata sipit atau mata belo. Juga tidak ada rambut keriting dan rambut lurus. Semua berjuang untuk Indonesia," kata Pak Junus Satrio.

Bila ingin mengetahui acara secara lengkap, silakan buka kanal Youtube Roemah Bhinneka Surabaya.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun