Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Memulai Hobi Berkoleksi Mata Uang (Numismatik)

7 September 2020   12:09 Diperbarui: 7 September 2020   12:17 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Agar tidak berantakan, sebaiknya koleksi uang kertas dimasukkan ke dalam album (koleksi pribadi)

Pada dasarnya hobi terdiri atas dua macam, yakni 'melakukan sesuatu' dan 'mengumpulkan sesuatu'. Melakukan sesuatu, misalnya, mendaki gunung atau berenang. Yang termasuk mengumpulkan sesuatu, antara lain berkoleksi prangko atau mata uang.

Berkoleksi mata uang atau numismatik, sebenarnya termasuk koleksi yang mudah dilakukan. Dalam keseharian kita selalu menggunakan uang untuk membeli atau membayar. Kalau dapat uang kembalian, perhatikan kondisi atau nomor seri uang tersebut. Syukur-syukur dapat kondisi yang masih kaku atau baru keluar dari bank. Nah, uang seperti itu pantas dikoleksi. Begitu juga kalau dapat uang dengan nomor seri unik, seperti 123456 atau 777777.

Agar tidak berantakan, sebaiknya koin dimasukkan ke dalam album (koleksi pribadi)
Agar tidak berantakan, sebaiknya koin dimasukkan ke dalam album (koleksi pribadi)
Manfaat

Manfaat hobi bermacam-macam. Umumnya untuk kesenangan atau kepuasan pribadi. Dengan memilih dan memilah koleksi, ada rasa nyaman di hati. Hal ini berkaitan juga dengan melatih kesabaran.

Bisa sebagai sarana edukasi, itu manfaat lain. Kita lihat koleksi uang kertas dan uang logam atau koin, memiliki gambar atau tulisan yang bisa bercerita. Banyak informasi terdapat di dalamnya.

Berkoleksi bisa menjadi sarana investasi. Namun jangan berpikir seperti ini karena nilai-nilai kesenangan bisa hilang. Kalau dalam keadaan darurat, apa boleh buat. Dalam masa pandemi Covid ini, sebagai contoh, banyak orang kehilangan pekerjaan. Kebetulan kita mempunyai koleksi numismatik. Karena butuh yang amat sangat, tentu kita bisa jual koleksi kesayangan kita itu.

Buku referensi atau panduan berkoleksi (koleksi pribadi)
Buku referensi atau panduan berkoleksi (koleksi pribadi)
Memulai hobi numismatik

Untuk memulai sesuatu biasanya agak sulit. Sering kali karena ketidaksengajaan atau 'kecelakaan'. Seperti yang diungkapkan Pak Wisnu Baskoro, Pak Irwan Fahmi, dan Ibu Winarni pada acara CANTIK (binCANg produkTIf asiK), Minggu, 6 September 2020 melalui aplikasi Zoom. Hasil kerja sama Museum Bank Indonesia (MBI) dengan Club Oeang Revoloesi (CORE) ini diikuti sekitar 100 peserta dari seluruh Indonesia.

Pak Wisnu berkoleksi karena dikasih duit kerokan oleh neneknya. Dulu memang kalau kerokan orang-orang tua kita memakai uang Nederlandsch-Indie 2 cent, yang dikenal sebagai uang benggol. Karena pinggir koin rata, maka tidak ada rasa sakit di badan. Setelah itu Pak Wisnu sering berkunjung ke pasar loak di Solo.

Pak Irwan mulai berkoleksi sejak sekolah. Ia memulai perkenalan dengan seorang kakek yang menjual uang dengan harga terjangkau. Tentu Pak Irwan menggunakan uang jajannya. Kebetulan Pak Irwan menjadi atlet bola basket di sekolahnya. Karena sering juara, ia mendapat hadiah uang. Nah, hasil jerih payahnya itu digunakan untuk membeli koleksi uang.

Ibu Winarni, karena bekerja di Museum Bank Indonesia, mau tidak mau harus memperdalam cerita yang ada pada tiap-tiap koleksi. Saat ini Ibu Winarni adalah ketua tim koleksi MBI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun