Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Koin Kuno Bermanfaat untuk Merekonstruksi Sejarah

2 September 2020   10:20 Diperbarui: 2 September 2020   10:25 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Temuan koin di Israel (Foto: nationalgeographic.grid.id)

Belum lama ini kita disuguhi banyak berita tentang penemuan koin emas dalam sebuah ekskavasi arkeologi di Israel. Setelah dihitung ada 425 koin emas 24 karat, sehingga Israel Antiquities Authority menggambarkannya sebagai penemuan yang sangat langka. Demikian informasi dari www.nationalgeographc.grid.id, 26 Agustus 2020.

Masih di Israel, sebelumnya pada 4 Desember 2018, www.idntimes.com,  mewartakan para arkeolog menemukan sejumlah koin emas di antara bebatuan dekat sumur di kota pelabuhan tua Israel, Caesarea. Kemungkinan besar koin-koin itu sengaja disembunyikan oleh seseorang, namun sayangnya tidak pernah diambil kembali. Menurut para arkeolog, pemilik koin itu kemungkinan tewas saat kota tersebut diserang oleh tentara salib pada 1101.

Ekskavasi oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur antara lain menemukan koin kuno (Foto: radarbromo.jawapos.com)
Ekskavasi oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur antara lain menemukan koin kuno (Foto: radarbromo.jawapos.com)
Koin emas

Penemuan koin emas selalu menarik perhatian. Koin-koin pertama memang terbuat dari emas dan perak. Di Nusantara, beberapa kerajaan kuno pernah menggunakan bahan emas. Berat setiap koin sudah standar. Banyak koleksi koin emas bisa dilihat pada beberapa museum.

Pada kesempatan ini saya akan sedikit membahas koin secara umum, dari sudut pandang arkeolog dan kolektor (numismatis). Dalam arkeologi, penemuan koin tanpa memandang bahan, akan mempercepat upaya penafsiran. Soalnya, koin merupakan artefak bertanggal mutlak. Artinya dari koin akan diketahui masa saat koin dibuat dan beredar. Koin banyak memiliki atribut, seperti gambar tokoh, tahun, inskripsi atau tulisan, dan ciri lain.

Koin bisa digunakan untuk memberikan pertanggalan pada temuan arkeologi lain. Misalnya di dekat koin pada kotak galian yang sama atau kotak galian lain yang berdekatan, ditemukan sebilah pedang. Kita identifikasi dulu koin tersebut. Kalau misalnya koin menunjukkan abad ke-16, kita tentu saja menafsirkan pedang tersebut juga berasal dari abad ke-16. Pertanggalan silang, begitu istilah dalam arkeologi.

Dalam ekskavasi arkeologi, sering ditemukan koin kuno berupa temuan tunggal dan berjumlah banyak, bahkan tersebar luas. Sering juga ditemukan koin dalam sebuah wadah berikut temuan penyerta lain. Ini tentu memerlukan penafsiran masing-masing.

Koin timah Pitih Teboh dari Palembang 1804 Masehi (Foto: Museum Nasional)
Koin timah Pitih Teboh dari Palembang 1804 Masehi (Foto: Museum Nasional)
Koin Cina

Kalau merujuk berita-berita media cetak dan publikasi instansi arkeologi, koin Cina banyak ditemukan di Indonesia. Ada yang persebarannya lokal, ada pula yang lebih luas. Menganalisis koin Cina amat menarik. Untuk itu bisa dikaitkan dengan buku Kitab Sejarah Para Dinasti di Cina, sumber tertulis dari Nusantara seperti prasasti, dan relief candi.

Koin Spanyol juga banyak ditemukan di Nusantara. Kapal kargo yang tenggelam di perairan Nusantara antara lain membawa koin Spanyol dalam jumlah banyak. Dulu memang koin Spanyol berlaku di banyak negara. Ibaratnya dollar AS pada masa sekarang.

Uniknya koin Spanyol itu dibuat di beberapa negara Amerika Latin seperti Cile, Kolombia, dan Argentina. Di antara koin Cina pernah ditemukan koin Jepang. Meskipun tidak banyak, ini menarik diteliti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun