Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Terbanyak, Wajah Presiden Sukarno pada Uang Indonesia

24 Agustus 2020   19:07 Diperbarui: 24 Agustus 2020   19:09 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wajah Sukarno pada ORI (koleksi pribadi)

Sejak merdeka pada 1945, Indonesia sudah banyak mengeluarkan mata uang kertas dan uang logam (koin). Uang Indonesia pertama disebut ORI (Oeang Repoeblik Indonesia) yang kemudian karena pergantian ejaan menjadi URI (Uang Republik Indonesia). 

Belum lagi ketika revolusi fisik 1947-1949 akibat agresi militer tentara Belanda. Karena dalam keadaan darurat, berbagai daerah atau wilayah di Jawa dan Sumatera mengeluarkan mata uang sendiri yang disebut ORIDA (kemudian URIDA). Salah satu contoh URIDA adalah URIPS, Uang Republik Indonesia Propinsi Sumatra (nama ketika itu).

Mata uang biasanya menampilkan wajah tokoh. Salah satu tokoh yang banyak menghiasi mata uang  adalah Presiden Sukarno. Tentu ada kepentingan politik waktu itu dengan menampilkan wajah Sukarno. Sukarno adalah tokoh pendiri bangsa. Bersama Moh. Hatta, mereka berdualah yang memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Wajah Sukarno pada ORI (koleksi pribadi)
Wajah Sukarno pada ORI (koleksi pribadi)
ORIDA

Wajah Moh. Hatta memang sempat muncul pada mata uang. Namun itu terjadi pada masa kemudian. Moh. Hatta juga sempat menandatangani beberapa emisi ORIDA.

Wajah Sukarno pernah tampil dalam URIPS yang terbit di Bukittinggi pada 17 Agustrus 1947. Dalam beberapa nominal, seperti 1, 2 , 5, dan 25 rupiah, wajah Sukarno kelihatan berbeda-beda. Ini dimaklumi karena negara dalam keadaan darurat, mencari percetakan yang cukup bagus sangat sulit. 

Demikian juga ketika mencari kertas dan tinta. Dulu digunakan kertas singkong, kertas tulis, kertas kopi, dan sejenisnya. Belum ada yang namanya security printing. Yang penting roda kehidupan dan roda perekonomian dapat berputar.

Wajah Sukarno pada Uang RIS 1950 (koleksi pribadi)
Wajah Sukarno pada Uang RIS 1950 (koleksi pribadi)
ORI yang diterbitkan di Jakarta dan Yogyakarta masa 1946-1949 juga menggunakan wajah Sukarno dalam berbagai nominal. Selanjutnya dalam uang kertas Republik Indonesia Serikat (RIS) yang berlaku pada 1950.

Secara khusus Seri Sukarno pernah terbit pada 1960 dalam nominal 5, 10, 25, 50, 100, 500, dan 1000 rupiah. Ada lagi Seri Sukarno Borneo pada 1961 dalam nominal 1 dan 2 rupiah. Seri Sukarno terbit lagi pada 1961 dalam nominal 1 dan 2 rupiah. Uang Borneo direncanakan beredar di Kalimantan Utara. Saat itu terjadi konfrontasi antara Malaysia dengan Indonesia.

Pada 1963-1964 khusus di Provinsi Irian Barat berlaku Seri Sukarno nominal 5, 10, dan 100 rupiah. Uang itu diterbitkan pada 1960. Pada 1961 terbit lagi nominal 1 dan 2 rupiah. Penerbitan uang ini dimaksudkan agar masyarakat tidak lagi memakai uang New Guinea.

Uang Sukarno sejenis juga diberlakukan untuk Kepulauan Riau karena uang Malaysia pernah digunakan secara luas di Riau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun