Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Semarak HUT Museum Bahari, dari Dongeng hingga Melukis dengan Kopi

12 Juli 2020   13:01 Diperbarui: 12 Juli 2020   20:48 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelabuhan Sunda Kelapa (Foto: Museum Bahari)

Pasar Ikan Explorer menyambut HUT Museum Bahari ke-43 berlangsung semarak. Kegiatan yang diadakan mulai 7 Juli 2020 itu tetap memperhatikan protokol kesehatan, antara lain menjaga jarak dan memakai masker. Acara dibuka pada 7 Juli 2020 oleh Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta Pak Iwan, dilanjutkan dengan diskusi daring dan tatap muka tentang penulisan sejarah kebaharian.

Acara berlangsung setiap hari dengan tema berbeda dan akan berakhir pada Minggu, 12 Juli 2020.  Bincang santai tentang masalah kebaharian bersama Putra-Putri Bahari dan Seputar Arkeologi Maritim bersama Shinatria Adhityatama diselenggarakan secara live lewat akun Instagram. Selain Instagram dan Facebook, acara daring menggunakan aplikasi Zoom.

Bincang batik pesisiran (Foto: Museum Bahari)
Bincang batik pesisiran (Foto: Museum Bahari)
Bincang batik pesisir  

Berbagai workshop ikut menyemarakkan acara, antara lain membuat rajutan dari plastik limbah laut bersama Komunitas Merajut Bogor dan Lions Club. Demo masak menu pesisir terselenggara juga di sini. Yang tampil adalah chef Jun Winanto. Chef Jun menampilkan kakap pindang Nusantara dan pindang tengiri. Hasil masakan che Jun boleh dicicipi undangan.

Karena kali ini menampilkan tema pesisir Cirebon, diadakan bincang batik "Pesona bahari di batik pesisiran" bersama Pak Agus Purwanto. Bersamaan dengan bincang, diadakan workshop batik dan demo rias.

Acara untuk anak-anak juga disediakan Museum Bahari. Dongeng pesisir Cirebon dibawakan oleh Komunitas Kendi Pertula. Komunitas ini sangat aktif di Cirebon.

Melukis dengan kopi (Dokpri)
Melukis dengan kopi (Dokpri)
Melukis dengan kopi

Buat yang senang melukis, ada workshop melukis sketsa dengan bahan kopi. Ternyata selain enak diminum, kopi bisa menjadi alat bantu melukis. Workshop dan demo disampaikan oleh Pak Jan Praba. Tentu saja tema bahari yang diambil. Pak Jan memang dikenal sebagai pelukis dengan media kopi. Berbagai sharing lain juga mengisi HUT Museum Bahari kali ini.

Khusus Sabtu dan Minggu diadakan paket tur keliling Sunda Kelapa. Sunda Kelapa merupakan pelabuhan bongkar muat yang cukup ramai. Lokasinya tidak jauh dari Museum Bahari.

Berbagai bazar juga melengkapi acara. Ada penjual makanan khas Jakarta seperti kerak telor, kue rangi, dan es selendang mayang. Di dekatnya ada penjual teri dan ikan kering. Bahkan Putra-Putri Bahari sempat berdialog dengan seorang pemancing cumi. "Daging cumi ada sensasinya karena tidak ada tulang seperti ikan," katanya.  Ia juga menceritakan mencari cumi juga ada sensasinya karena cumi sering memuncratkan tinta hitam.

Upacara pembukaan HUT Museum Bahari pada 7 Juli 2020 (Dokpri)
Upacara pembukaan HUT Museum Bahari pada 7 Juli 2020 (Dokpri)
Paket Sunda Kelapa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun