Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pernah Terbit Buku Persembahan untuk Para Pelopor Arkeologi

27 Juni 2020   10:20 Diperbarui: 27 Juni 2020   10:27 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tiga buku untuk para guru besar (Dokpri)

Banyak cara untuk mengenang orang yang dikagumi atau berprestasi. Di dunia akademis atau intelektual, cara itu dituangkan dalam bentuk buku. Umumnya buku itu berupa karya persembahan. Jadi berupa kumpulan tulisan dari para murid atau kolega ybs.

Buku persembahan biasanya diluncurkan ketika ybs memasuki pensiun, baik sebagai dosen maupun sebagai peneliti. Tidak semua dosen atau peneliti mendapat kesempatan langka itu. Umumnya buku tersebut dipersembahkan untuk dosen atau peneliti yang dipandang berprestasi.

Pak Soekmono dan buku persembahan untuk beliau (Foto: Kompas)
Pak Soekmono dan buku persembahan untuk beliau (Foto: Kompas)
Soekmono

Jurusan Arkeologi UI pernah menerbitkan buku Monumen: Karya Persembahan untuk Prof. Dr. R. Soekmono. Buku itu terbit pada 1990, saat Soekmono benar-benar pensiun dari UI. Sebagian besar  penulis dalam buku ini adalah dosen arkeologi UI. Total ada 27 tulisan dalam buku ini.

Soekmono lahir pada 14 Juli 1922 dan meninggal pada 9 Juli 1997. Beliau adalah lulusan arkeologi pertama bangsa Indonesia pada 1953.  Begitu lulus, beliau diangkat menjadi Kepala Dinas Purbakala.

Pada 1970 Pak Soek, begitulah panggilannya, dipercaya memimpin Proyek Pemugaran Candi Borobudur. Di tengah kesibukannya, pada 1974 ia sempat menyelesaikan disertasi "Candi, Fungsi, dan Pengertiannya" di UI. Pada 1978 Pak Soek dikukuhkan menjadi Guru Besar Arkeologi FSUI.

Salah satu karya Pak Soek yang fenomenal adalah tiga jilid buku Sejarah Kebudayaan Indonesia. Sejak pertama kali terbit pada 1973, buku itu telah beberapa kali cetak ulang. Sebenarnya buku tersebut untuk tingkat SMA, namun banyak kalangan ikut memakainya, seperti mahasiswa arkeologi, sejarah, pendidikan sejarah, dan lainnya.

Karena kepakaran beliau, pada 1986-1987 menjadi Guru Besar tamu di Rijkuniversiteit, Belanda. Pak Soek pensiun pada 1987. Namun kemudian masih tetap mengabdi di UI sebagai Guru Besar Luar Biasa hingga 1990.  

Buku persembahan untuk Prof. R.P. Soejono (Dokpri)
Buku persembahan untuk Prof. R.P. Soejono (Dokpri)
Soejono 

Di bawah Pak Soek, ada Pak R.P. Soejono atau Pak Jono (1926-2011). Kalau Pak Soek dikenal dalam bidang Arkeologi Klasik (Hindu-Buddha), Pak Jono mendalami Prasejarah. Beliau pernah menjadi Kepala Pusat Penelitian Arkeologi Nasional. Pak Jono lulus dari UI pada 1959.

Pada 1977 Pak Jono mendapat gelar Doktor. Di bawah Pak Jono populer istilah 'Cosmetic Archaeology'. Pada 1984 menjadi Guru Besar dalam Ilmu Prasejarah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun