Istilah cukup (lumayan) mengacu pada uang kertas yang sudah pernah dipakai bertransaksi. Kondisinya tentu saja sudah tidak kaku lagi seperti pada grade prima. Sementara uang kertas disebut jelek bila kondisinya kotor, ada lipatan, bagian ujung uang tidak runcing lagi, sobek, dan ada coretan.
Sayang, sebagaimana bisa dilihat pada komentar-komentar di media sosial, masyarakat awam selalu ngeyel. "Namanya uang kuno yah pasti jelek," kata yang satu. "Masak uang kuno murah banget," kata yang lain.
Bukan hanya uang pinisi 100 yang membuat heboh. Banyak 'numismatis abal-abal' juga melakukan hal serupa terhadap koleksi-koleksi lain. Memang ada sebuah koleksi yang berharga ratusan ribu bahkan jutaan, namun itu untuk koleksi yang unik dan langka. Biarlah yang mahal menjadi 'mainan' numismatis profesional yang duitnya gak memiliki nomor seri.