Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perabot Jati Kuno Warisan Orang Tua

16 Juni 2019   10:35 Diperbarui: 17 Juni 2019   14:47 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bangku jati, di dalamnya bisa diisi barang (Dokpri)

Lemari pakaian

Di antara perabot jati itu ada lemari pakaian. Ketika diangkut dan diturunkan dari truk, butuh enam orang. Betapa beratnya lemari jati itu.

Lemari ini berusia cukup tua. Itu hadiah dari kakak ipar ayah saya ketika ayah dan ibu melangsungkan pernikahan. Masih ada kuitansi di dalam lemari. Tertulis pada kuitansi itu, "Lemari kaca 2 pintu tempat pakean  dan 1 meja toilet kaca bunder dan bangkunya". 

Barang tersebut dibeli dari Toko Ho Beng Tok yang beralamat di Jalan Gajah Mada 38, Jakarta. Harga perabotan itu Rp5.000 sesuai kuitansi bertanggal 27 April 1957. Jadi saat ini sudah berusia 62 tahun. Entah sekarang toko itu berubah menjadi apa.

Ciri khas adanya kotak-kotak mewarnai perabotan jati itu. Saat ini kondisi sudah kusam karena belum pernah sekalipun dipelitur ulang. Semoga kalau ada budget saya bisa membuat perabotan tersebut menjadi ciamik. 

Terus terang, saya lebih suka pelitur dengan cara manual menggunakan spiritus dan sirlak daripada cara semprot. Sepertinya warna dengan teknik bal-balan lebih alami karena garis-garis kayunya jelas terlihat. Semoga juga saya mampu memperbaiki rumah yang ambrol dan membawa kembali semua perabotan jati ke sana.

Ini yang disebut meja toilet atau meja rias, saat ini saya gunakan untuk menaruh barang (Dokpri)
Ini yang disebut meja toilet atau meja rias, saat ini saya gunakan untuk menaruh barang (Dokpri)

Kokoh

Wah lemarinya kokoh, buatan Klender aja kalah nih. Begitu kata beberapa orang yang pernah melihat lemari tersebut. Dalam perjalanan waktu, beberapa pegangan pintu atau laci telah pecah. Maklum terbuat dari plastik. Semoga pegangan seperti itu masih mudah dicari.

Karena bertumpuk di rumah mertua, saya tempatkan apa saja di dalam lemari dan laci itu. Letaknya pun masih berdempet-dempet dengan beberapa lemari lain. Ruangan menjadi porak-poranda karena kehadiran perabot jati.

Meskipun saya sering bebenah, susah menggeser barang-barang berat itu. Entah sampai kapan rumah yang seperti kapal pecah itu, bisa tertata dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun