Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Penerbit Balai Pustaka yang Terancam Bangkrut, Kini Memiliki Istana Peradaban

1 Maret 2019   10:45 Diperbarui: 1 Maret 2019   11:14 1253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Majalah Pandji Poestaka yang pernah populer (Dokpri)

Sejak tumbuhnya penerbit swasta, pamor Balai Pustaka turun drastis. Namanya tenggelam karena jarang sekali menerbitkan buku berkualitas seperti pada masa-masa awal. Bahkan penerbit dan percetakan milik pemerintah itu terancam bangkrut.

Beruntung ada suntikan dana dari pemerintah. Maka pada 3 Juli 2018 Menteri BUMN meresmikan komplek Istana Peradaban Balai Pustaka. Diambil 3 Juli karena bertepatan dengan Hari Sastra Indonesia.

Ruang anak-anak sumbangan CSR (Dokpri)
Ruang anak-anak sumbangan CSR (Dokpri)
Istana Peradaban Balai Pustaka terdiri atas Sanggar Sastra Balai Pustaka, Ruang Komunitas Sastra Balai Pustaka, Kafe Sastra Balai Pustaka, Wisata Edukasi Balai Pustaka, dan Perpustakaan Heritage. Jadi fungsi Balai Pustaka sebagai Istana Peradaban dan rumah para penggagas ide masa depan bangsa dan tempat bernaung para sastrawan dan budayawan mulai diaktualkan.

Kita harapkan adanya gedung baru ini akan membuat kreativitas masyarakat semakin meningkat, terlebih dengan pertumbuhan komunitas seni, sastra, dan budaya. Semoga Balai Pustaka yang tadinya terancam bangkrut, dapat memberikan sumbangsih untuk masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun