Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Di Museum Keraton Sumenep Ada Kereta Kuda Hadiah Raja Inggris

18 September 2018   06:32 Diperbarui: 18 September 2018   13:38 1896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu ruangan museum (Dokpri)

Karcis masuk museum sebenarnya cukup murah. Namun ada juga yang menganggap mahal. Sebagai alternatif, pengelola museum menawarkan karcis anak-anak, bukan karcis dewasa. Begitulah kalau masyarakat belum mengerti museum, biaya Rp5.000 pun masih dianggap mahal. Padahal, untuk pemeliharaan koleksi butuh biaya besar.

Kalau mau bagus, seharusnya tata pamer dan alur pengunjung diperbaiki. Memang ada keterbatasan karena bangunannya termasuk kategori cagar budaya. Namun bukan tidak mungkin kalau dikelola secara mandiri, misalnya dalam bentuk UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah), museum akan maju. Saat ini pengelolaan museum dan kompleksnya dilakukan oleh beberapa bagian/seksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun