Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Edukasi Pilihan

Ingat Reformasi 12 Mei 1998, Ingat Museum Trisakti

19 Mei 2018   07:42 Diperbarui: 19 Mei 2018   07:43 2057
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Empat Pejuang Reformasi (Dokpri)

Ingat Reformasi 1998, tentu ingat Universitas Trisakti. Kerusuhan masal di Jakarta dipercaya bermula dari tragedi Trisakti. Ketika itu pada 12 Mei 1998, para mahasiswa yang sedang berunjuk rasa ditembak orang. Entah siapa pelakunya, sampai kini belum terungkap. Empat mahasiswa Trisakti meninggal dunia kena peluru. Mereka adalah Elang Mulia Lesmana, Hafidin Royan, Heri Hartanto, dan Hendriawan Sie.

Untuk mengenang keempat Pejuang Reformasi itu, didirikanlah Museum Tragedi 12 Mei Trisakti. Lokasi museum berada di Gedung M Lantai Dasar, Kampus A Universitas Trisakti. Museum itu menempati satu ruangan saja. Tulisan museum terpampang pada bagian luar pintu masuk.

Di bagian dalam ada kaca berlubang kecil. Ternyata akibat pantulan peluru pada 1998 itu. Koleksi inti museum adalah foto empat mahasiswa yang menjadi korban penembakan liar. Ada biodata tentang mereka.

Pintu masuk Museum Trisakti (Dokpri)
Pintu masuk Museum Trisakti (Dokpri)
Koleksi foto

Memang sedikit koleksi tentang keempat mahasiswa itu. Maklum mereka masih muda dan belum banyak berkiprah untuk bangsa dan negara. Benda-benda pribadi mereka tersaji dalam dua meja peraga. Sebagai pelengkap, banyak tersaji foto aksi damai para mahasiswa dan guntingan kliping surat kabar kala itu. Tersedia pula sebuah televisi yang mewartakan kegiatan para mahasiswa saat itu.

Untuk menggambarkan suasana, dibuat patung yang memeragakan suasana kacau dan suasana kekerasan pada tragedi Trisakti. Prof. Drs. Yusuf Affendi menyumbangkan lukisan, yang menunjukkan rasa duka yang mendalam.

Monumen Reformasi di ruang publik (Dokpri)
Monumen Reformasi di ruang publik (Dokpri)
Monumen

Kenangan akan tragedi Trisakti bukan hanya terdapat di dalam museum. Di luar kampus, dekat jembatan penyeberangan dibuatkan monumen yang diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Ahok, pada 2014. Pada monumen itu terdapat tulisan 12 Mei Reformasi.

Di dalam kampus Trisakti juga terdapat monumen yang lebih tinggi. Monumen berbentuk tugu itu memiliki tinggi beragam, yakni 10 meter hingga 12 meter. Angka itu menunjukkan urutan tanggal menjelang dan terjadinya peristiwa tragedi 12 Mei. Sisi keempat tugu terdiri atas lima bidang, melambangkan bulan terjadinya peristiwa.

Monumen Reformasi berbentuk tugu di halaman kampus (Dokpri)
Monumen Reformasi berbentuk tugu di halaman kampus (Dokpri)
Museum Trisakti terbuka untuk umum. Lokasinya di Jalan Kiai Tapa No. 1, Grogol, Jakarta Barat. Cukup mudah akses ke museum ini. Jika naik TransJakarta dari berbagai jurusan, turun di halte Grogol 1 atau Grogol 2.

Jika ingin bertanya-tanya silakan hubungi (021)-5663232 ext. 8111 atau pos elektronik humas@trisakti.ac.id. Memasuki museum ini tidak dikenakan biaya. Cukup menulis nama pada buku tamu yang tersedia.***

Mohon tunggu...

Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun