Secara umum segala kegiatan arkeologi terhambat masalah pendanaan. Bidang kebudayaan memang belum menjadi prioritas dalam pembangunan manusia seutuhnya. Padahal, lahan arkeologi di Nusantara ini sangat banyak dengan periode amat panjang sejak ribuan tahun lalu. Â
Ironisnya, ketika anggaran semakin diciutkan justru banyak kegiatan belum rampung. Akibatnya institusi arkeologi membuka kerja sama dengan peneliti luar atau mencari penyandang dana dari luar. Dana minim jelas menjadikan penelitian tidak dapat menyeluruh. Mudah-mudahan kita bisa mandiri.***