Mohon tunggu...
Djohan Suryana
Djohan Suryana Mohon Tunggu... Administrasi - Pensiunan pegawai swasta

Hobby : membaca, menulis, nonton bioskop dan DVD, mengisi TTS dan Sudoku. Anggota Paguyuban FEUI Angkatan 1959

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Nasib Pemegang Kartu BPJS

11 Juni 2019   03:40 Diperbarui: 11 Juni 2019   04:08 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pada tanggal 10 Juni 2019, kami bertiga, saya, isteri dan Ari, anak saya, berobat ke RS Setia Mitra yang dirujuk oleh Klinik Restu Ibu dengan menggunakan fasilitas BPJS. RS Setia Mitra adalah salah satu dari lima RS tingkat dua rujukan yang kami pilih karena lokasinya yang mudah dijangkau dari rumah kami.  RS Setia Mitra, yang diresmikan oleh Soeprapto, Gubernur DKI Jakarta, pada tanggal 19 Januari 1984, terletak di Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan.

Dalam surat rujukan tersebut kami dapat berobat ke dokter spesialis penyakit dalam dengan jam praktek pukul 8.00 - 10,00, pukul 10.00 - 12.00 dan pukul 18.00 - 20.00. Datanglah kami ke RS tersebut pada pukul 8.00 dengan harapan bisa lebih awal. Tetapi, sungguh malang, dokter spesialis penyakit dalamnya tidak ada, baru dapat dilayani pada pukul 16.00 dan harus ambil nomor pendaftaran pada pukul 14.00. Kami pun pulanglah ke rumah untuk kemudian setelah makan siang kembali ke RS tersebut pada pukul 13.30.

Setelah memperoleh nomor 80 dan 82, kami, sebagai pasien baru, harus menunggu giliran untuk pendaftaran bersama dengan puluhan pasien lainnya. Ruang tunggu pun mulai dipenuhi oleh pasien yang akan berobat maupun yang minta rujukan untuk berobat ke RS Fatmawati atau RS Pasar Minggu atau RS lainnya. 

Ada pasien yang berobat jalan ke RS Fatmawati secara rutin pun harus ikut antre untuk minta surat rujukan ke dokter yang membidanginya. Bayangkan, mereka harus ikut antre berjam-jam, bukan untuk berobat, tapi hanya untuk minta tanda tangan dokter saja, karena tanpa surat rujukan maka mereka tidak bisa berobat ke RSUD atau RS Pusat seperti RS Fatmawati, misalnya.  Akibatnya, ruang tunggu RS tidak bisa menampung seluruh pasien. Banyak pasien yang tidak kebagian tempat duduk sehingga harus berdiri berjam-jam.

Setelah dipanggil dan mengisi formulir pendaftaran, kami pun menunggu dan terus menunggu datangnya dokter spesialis penyakit dalam, Dr Muslimah Luhuna Sp.D, yang akan melayani kami. Ternyata beliau baru tiba di RS Setia Mitra setelah lewat pukul 17.00 yang konon setelah menempuh perjalanan dari RSUD Leuwiliang, Bogor. Akibatnya, terdapat kesan pelayanannya tidak optimal karena mungkin beliau juga mengalami stres akibat datang terlambat dan kelelahan karena perjalanan jauh. 

Dan, rentetan berikutnya adalah kami pun menerima getahnya. Seharusnya kami ingin berobat, yang kami peroleh adalah surat rujukan untuk ke RS Pasar Minggu karena tampaknya beliau tidak ada waktu untuk melayani kami, karena pasien yang menunggu terlampau banyak. Padahal kami sudah menunggu sejak pukul 13.30 atau lebih tepatnya sejak pukul 8.00..... Dan, kami menerimanya dengan ikhlas karena rupanya memang demikian nasib pemegang kartu BPJS.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun