Mohon tunggu...
Djohan Suryana
Djohan Suryana Mohon Tunggu... Administrasi - Pensiunan pegawai swasta

Hobby : membaca, menulis, nonton bioskop dan DVD, mengisi TTS dan Sudoku. Anggota Paguyuban FEUI Angkatan 1959

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Putera Sopir Taksi Itu Seorang Tentara

9 April 2019   02:17 Diperbarui: 9 April 2019   02:32 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Setelah isteri saya selesai berobat di RSPI Pondok Indah, kami pun memesan taksi yang berpangkalan disitu melalui salah seorang satpamnya. Kira-kira 15 menit kemudian, datanglah sebuah taksi Bluebird yang akan mengantar kami pulang ke rumah di Tanjung Barat. Dalam perjalanan itu secara sambil lalu, sopir itu bertanya arah jalan ke Tanjung Barat, karena ia baru tiga hari membawa taksi. Kami terkejut, baru tiga hari ? 

Namanya Arisman, asal Yogyakarta. Semula ia menikah dengan sesama orang Yogya, namun setelah berjalan dua tahun pernikahannya kandas. Menurut kisahnya, sang mertua menuntut terlampau banyak, sedangkan ia hanyalah seorang sopir di sebuah perusahaan kontraktor waktu itu. 

 Walaupun sudah berusaha sekuat mungkin untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya, namun sang mertua merasa masih belum puas. Padahal, setelah pulang kerja, ia masih berdagang bakso untuk mencari tambahan penghasilan. Akhirnya ia tidak tahan, mereka pun bercerai secara baik-baik setelah pernikahan itu berlangsung selama dua tahun.

Dari pernikahan ini, lahirlah seorang anak laki-laki yang dibesarkannya sehingga dewasa, sehingga lulus SMA, lalu mendaftarkan diri untuk menjadi tamtama TNI-AD dan ternyata diterima. Sekarang sedang menjalani pendidikan di Rindam (Resimen Infantri Komando Daerah Militer), Condet, Jakarta Timur. Baru tiga bulan. Menurutnya, postur tubuh puteranya mirip dengan dirinya yang tinggi besar, sehingga cocok untuk berkarir di TNI. 

Setelah bercerai dengan isteri pertamanya, kemudian ia menikah dengan seorang wanita yang berasal dari Cianjur, Jawa Barat, pada tahun 2001. Isterinya ini  pernah bekerja di Saudi Arabia selama delapan tahun. Setelah menikah selama 12 tahun, barulah mereka memperoleh anak. 

Sekarang mereka sekeluarga sudah pindah ke Kampung Daun, kampung halaman isterinya, yang berjarak tempuh 7 jam dari kota Cianjur. Ia pernah bersama isterinya melakukan perjalanan dari Yogyakarta ke Kampung Daun dengan mengendarai sepeda motor selama dua hari dua malam. Konon, hampir seluruh penduduk kampung ini pernah bekerja di Saudi Arabia, termasuk isterinya. 

Alasan utama Arisman menjadi sopir taksi Bluebird sungguh sederhana. Ia ingin dekat dengan puteranya. Dengan pengalamannya sebagai seorang sopir selama 20 tahun, ia diterima sebagai sopir taksi Bluebird dan tinggal di mess pool Bluebird yang terletak di Pondok Labu, Jakarta Selatan. Sebulan sekali ia akan pulang menemui keluarganya di Cianjur. Sementara itu, di Jakarta  ia tetap dapat merasa dekat dengan puteranya, bahkan, mungkin bisa bertemu muka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun