Mohon tunggu...
Djohan Suryana
Djohan Suryana Mohon Tunggu... Administrasi - Pensiunan pegawai swasta

Hobby : membaca, menulis, nonton bioskop dan DVD, mengisi TTS dan Sudoku. Anggota Paguyuban FEUI Angkatan 1959

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sebuah Kisah Unik Bayar Tagihan IndiHome

16 Desember 2018   15:17 Diperbarui: 16 Desember 2018   15:26 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ternyata nomor pelanggan IndiHome saya bukanlah 0204390565240001 seperti yang tertera dalam kuitansi Telekom tertanggal 7 November 2018, melainkan 12222022---- setelah menghubungi IndiHome dengan susah payah karena melalui telepon ke 147 tidak pernah ada jawaban apapun.

Tetapi ketika saya mendatangi dua buah toko swalayan Alfamart ternyata saya belum bisa membayar tagihan bulan Desember 2018 karena yang satu mengatakan biasanya nomor pelanggan IndiHome menggunakan nomor awal 021 dan yang satu lagi mengatakan bahwa pembayaran hanya bisa dilakukan setelah pukul 7.00 pagi sehingga saya tidak bisa melakukannya karena datang pukul 6.00 pagi.

Dan ketika saya mencoba untuk melakukan pembayaran melalui ATM, ternyata juga mengalami jalan buntu. Setelah dicari nama IndiHome di antara puluhan nama provider yang muncul di layar mesin ATM ternyata tidak ada. Nomor kodenya juga saya tidak punya. Demikianlah yang terjadi akibat saya kurang paham mengenai informasi teknologi sehingga saya memutuskan untuk mendatangi langsung IndiHome yang berada di Plasa Telekom, Kalibata, Jakarta Selatan seperti alamat yang tercantum dalam kuitansi pembayaran tanggal 7 November 2018 yang lalu.

Pada tanggal 12 Desember 2018 saya memesan taksi Bluebird dengan tujuan Plasa Telekom, Kalibata. Karena saya kawatir terlewatkan maka saya turun di perempatan lampu merah pertigaan Kalibata-Pasarminggu. Saya belok kiri menyusuri jalan raya Pasarminggu. 

Saya tengok kiri kanan tidak ada gedung tinggi Plasa Telekom. Dalam gambaran saya yang namanya Plasa itu adalah sebuah gedung tinggi berlantai belasan yang berdiri megah di tepi jalan sekitar Kalibata, seperti Plasa Senayan, misalnya. 

Dan  ketika saya bertanya kepada orang=orang disekitar jalan Pasarminggu ternyata tidak ada yang mengetahui lokasi Plasa Telekom. Saya jadi penasaran. Saya lalu menyeberang jalan dan terus berjalan menuju ke arah Gedung Sucofindo. Sepanjang jalan inipun tak ada yang mengetahui dimana lokasi gedung tersebut, baik orang-orang di bengkel sepeda motor, maupun warung makan sekitar pinggir jalan tersebut. Saya pun kembali balik arah lagi menyusuri arah ke Pasarminggu di tengah terik matahari.

Setelah lebih daripada satu kilometer jalan kaki bolak-balik sepanjang jalan Pasarminggu,eh, ada seorang bapak yang memberikan informasi yang melegakan hati. Ia menunjuk kepada sebuah gedung tinggi, katanya, lokasi Plasa Telekom berada disebelah gedung tinggi tersebut, di seberang sebuah mesjid yang berada disebelah kanan jalan Pasarminggu kalau dari arah Kalibata. Saya pun bergegas menuju arah yang disampaikan oleh si bapak tadi.

Dengan bercucuran keringat, akhirnya saya tiba di Plasa Telekom yang mungil, berada di ceruk jalan tersembunyi, yang jauh sekali dari bayangan saya mengenai sebuah plasa yang tinggi menjulang langit. Hanya dalam waktu 3 menit tagihan saya dibayarkan. Selesai. Tuntas. Tidak lebih dan tidak kurang. Tiga menit saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun