Matanya sayu menatap
langit yang kosong
tanpa bintang apapun
Sementara bumi masih bergoyang
melelehkan airmata
dan api yang berkobar
Dan siapakahÂ
yang barusan lewat, tergesa-gesa
sambil bernyanyi dengan riang, diakah itu ?
Atau barangkali nuraninya
adalah gurita yang meronta-ronta
ingin memporakporandakan segalanya
Dia hanya termenung
di tengah bumi yang terbelah
memeluk mimpi yang jatuh
Jakarta, 2018
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!