Mohon tunggu...
Djiwenk
Djiwenk Mohon Tunggu... Administrasi - Tersesat di gurun

IG : bh_duy

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Makan Cireng di Bahrain

15 Desember 2009   05:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:56 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Biarkupun pergi jauh tidak kan hilang dari kalbuku tanahku yang ku cintai... engkau ku hargai.... Agaknya sebait lagu itu selalu terpatri di diri ini. meskipun sekarang sudah berada di negri orang, tapi tetap saja lidah ini selalu lekat dengan makanan-makanan nusantara yang selalu membuat kangen lidah ini. Betapa kangennya aku dengan masakan ibu. Indonesia dengan beribu kulinernya yang mendarah dalam diriku ini. uhhh jadi kangen rumah kalau sudah ngomongin makanan. Negara kecil di teluk arab ini sudah seperti Kalkuta atau Mumbai saja menurutku. Ketika aku berjalan jalan di Manama pusat kota Bahrain ini hampir semua yang aku temui orang India semua, entah itu dari Pakistan, Banglades, Sri lanka atau memang asli India yang jelas mereka menurutku sama India bersaudara. Banyak sekali orang india disini. Orang orang arab itu sudah seperti di jajah saja oleh orang-orang India itu. Bagai mana tidak, mereka setiap hari harus melihat muka-muka Kerela atau Bangali-bangali itu. tidak cukup disitu saja mereka juga harus dicekoki makanan-makan India yang sudah sangat populer disini mulai dari biriyani, karitika, samosa, alumuter atau apa lah sampai aku tak tau namanya. Pertama-tama disini dulu aku tidak bisa makan makanan sini. Bagiku aneh. masak iya aku harus makan makanan yang penuh dengan ranjau alias si biriyani itu. Segala macam bumbu bercampur dengan nasi mulai dari si kardamon alias kapulaga, jinten, cengkeh, kayu manis dan masih banyak bumbu yang mungkin seketemunya dimasukin jadi satu. Jadi kalo makan siap siap saja aku harus ngigit cengkeh atau kapulaga. hehehhehe mengejutkan sekali bukan? itu kenapa aku pangil ranjau. Kalau tidak,  aku harus makan kari yang masyak allahhh kentelnyaa.. minta ampun..jadi inget "..." hehehehh Jadi neg deh baru ngelihat aja. Ada lagi hal yang sedikit aneh akhir-akhir ini yang aku rasakan. yaitu ketika bertemu bawang goreng yang dulu aku suka bau khasnya, disini jadi berasa ilfil.. soalnya orang India itu make bawang gak karuan kalo masak. tiap hari aku harus mencium aroma bawang bombai di tumis yang pastinya buanyak banget, selain itu mereka juga mengkonsumsinya mentah-mentah untuk lalapan juga. Kadang aku berpikir, mengibaratkan kalau bawang merah itu seperti apel buat mereka hehhehe. Di negri asing ini. aku biasanya masak sendiri semua makanan Indonesia yang aku pengenin. Meskipun sekarang sudah ada rumah makan indonesia tapi jauh dari flatku. Kalau tidak masak terpaksa deh aku harus siap siap makan dengan menu aneh yang baru aku kenal tadi.  ehhheheh, baru kusadari enaknya di Indonesia dulu sepulang kerja aku bisa makan di warteg, rumah makan padang atau warung bakso yang bisa aku temui dimana saja, jadi kangen. Sekarang mulai musim dingin, hari-hari jadi berasa di lembang. Meskipun Bahrain jarang hujan tapi tau kenapa akhir-akhir ini sering hujan. Kalo hujan-hujan gini enaknya makan gorengan dan yang anget-anget deh, gorengan favoriteku adalah pisang goreng tapi disini cuma pisang seperti tanduk saja yang bisa digoreng selebihnya adalah pisang pilipin yang di Indonesia di kenal dengan pisang sun spride itu, kurang pas untuk pisang goreng. keseringan buat pisang goreng jadi bosen juga karena rasanya sama pisang itu itu aja. tau kenapa aku kangen banget dengan gorengan putih si cireng itu, gurih dan kenyal-kenyalnya buat kangen deh, meskipun si putih itu bukan gorengan favoriteku. jadi inget waktu di indonesia kalau musim hujan dulu aku sering beli gorengan waktu pulang kerja. Akhirnya kukantongi juga resep cireng dari sipintar internet setelah mengubek-ubek mbah google, ternyata bahan yang di perlukan adalah tepung tapioka. Uhhh... ini kendala juga bagiku karena setelah berkeliling beberapa coldstore (seperti toko yg menyediakan belanjaan, disini disebutnya cold store) dan hypermartket tidak kutemukan juga si tepung itu. Suatu hari aku pergi ke supermarket Racane, supermarket thailand yang juga menjual beberapa produk indonesia dan ku temukan si tepung tapioka itu disana, dengan wajah sumringah akhirnya ku ikuti petunjuk resep itu tahap demi tahap. Dan akhirnya jadilah juga si gorengan putih yang sedikit kekuningan itu di depan mataku. Meskipun didalamnya masih sedikit putih mentah karena mungkin aku kurang bisa mengorengnya tapi tetap saja berasa sepecial bisa makan cireng di Bahrain ini. The next destination is Urap. Kangen banget aku dengan sayuran rebus berbalut kelapa bumbu itu, tapi yang jadi PR adalah dimana aku bisa temukan kencur di Bahrain ini? yach ....mungkin harus sabar menunggu temanku vacation nanti baru bisa makan urap. Salam hangat untuk makanan nusantara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun