Mohon tunggu...
djito el fateh
djito el fateh Mohon Tunggu... -

::: Menulis itu sudah jatuh cinta. Masih terus berusaha untuk produktif, meski karya seadanya. Aku Menulis maka Aku Ada.. sekaligus, semangat dokumentasikan semua tentang diri, termasuk wacana.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Milad Mahanis Purwasaba Banjarnegara

24 Oktober 2015   13:20 Diperbarui: 24 Oktober 2015   13:20 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Diwarnai Isak Tangis, Kumpulkan Santunan Rp 22 Juta

Lebih dari 600 jamaah, tidak kuasa menahan haru, isak tangis bersahutan sambil sesekali menyeka air mata, Kamis (22/10) malam. Adalah 57 anak yatim-piatu yang membuat suasana haru saat Milad ke-1 Majelis Talim Ahad Manis (Mahanis) Purwasaba. Termasuk, ketika semua jamaah bergiliran menyalami dan mengusap rambut mereka dilanjutkan memberi santunan semampunya.

"Mereka (yatim piatu) hanya bisa memanggil ayah atau ibu mereka penuh kerinduan. Mereka adalah orang-orang yang dicintai Rasululloh Muhammad SAW," kata Kiai Subhehan Al Hafidz menjelaskan.

Tidak hanya tangis. Kepedulian warga Desa Purwasaba, khususnya Jamaah 'Mahanis' juga terlihat dari jumlah santunan yang tembus Rp 22 juta lebih. Dari jumlah tersebut Rp 17 juta di antaranya dikumpulkan spontanitas, sesaat sebelum santunan.

"Alhamdulillah, Masing-masing yatim/piatu menerima sekitar Rp 400 ribu. Masih ditambah ada tas dari donatur. Semoga bermanfaat dan tahun depan bisa lebih baik," Ketua Mahanis, Sudianto berharap.

Pengajian Rutin

Camat Mandiraja, Drs Tri Wibowo mengapresiasi acara yang digagas Mahanis tersebut. "Ini adalah kali pertama, Desa Purwasaba mengadakan santunan anak yatim di bulan Muharram secara mandiri. Sungguh luar biasa," katanya saat memberi sambutan.

Meski baru berumur 1 (satu) tahun, Mahanis yang didominasi generasi muda menunjukkan pertumbuhan dan kontribusi positif. Tidak kurang dari 350 jamaah yang hadir aktif setiap kali acara rutin selapanan digelar.

"Mahanis adalah wujud nyata kerjasama tokoh agama, tokoh masyarakat, generasi muda, desa dan donatur yang ikhlas memback up. Pengajian rutin adalah kegiatan utama kami," kata Wakil Ketua Mahanis Purwasaba, Samlawi.

Untuk menopang kegiatan rutin, kata Samlawi, masing-masing orang menjalankan fungsinya secara selaras. Yang ahli agama, tampil menjadi kunci acara. Setidaknya ada 4 (empat) ustadz asli Purwasaba yang menjadi pokok berjalannya pengajian rutin selapanan. Masing-masing Ustadz Supriyono, Ustadz Nasirun, Ustadz Khaerudin Alwi dan Ustadz Latif Hidayat.

"Pengajian rutin dilaksanakan keliling per kadus, dengan tidak membebankan apapun sama yang ketempatan. Sementara donatur berperan mulai dari menyediakan kendaraan gratis untuk antar jemput jamaah sampai menyumbangkan doorprise," imbuh Semlawi yang juga produsen kaos kaki tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun