Mohon tunggu...
djeng sri
djeng sri Mohon Tunggu... Foto/Videografer - penuliscerita dan freelancer menulis

suka fotografi dan fiksi ;)

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sajak Para Pelupa

10 Oktober 2015   14:21 Diperbarui: 10 Oktober 2015   14:25 1442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="copyright by bowo bagus'p"][/caption]

Judul: Sajak Para Pelupa

 

Sejak kapan aku menjadi lupa padamu?” Sang kakek bertanya pada burung hantu. Gerak geriknya masih seperti pelantun puisi lama yang jadul sekali, melibas lincah naik turun burung di dalam sangkar besar di depan pintu.

Aku ini ahlinya, kau tau?” lanjutnya dengan gemas, sambil mencoba meremas badan burung hantu. Si empunya badan terkejut dan sigap melarikan diri a.k.a terbang menjauh dari jangkauan sang kakek, ia terkekeh-kekeh.

Huss! Burung tak boleh tertawa! Yang tertawa itu manusia!” sang kakek kalap, menabrak sangkar, menggebrak-gebraknya dengan kuat, lalu berteriak keras,

Bangsat kau!”

Kuuu..” balas burung hantu

 

***

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun