Tiba-tiba saja dalam dua hari lalu muncul dua 'dewan' dalam PDIP, masing-masing menamakan dirinya 'Dewan Kolonel' dan satunya lagi 'Dewan Kopral'. Dewan Kolonel adalah kalangan elit PDIP yang mengusung Puan Maharani sebagai Capres 2024 sedangkan Dewan Kopral adalah para relawan Ganjar Pranowo yang mengusung Gubernur Jateng itu sebagai Capres 2024.Tidak jelas mengapa dua dewan tersebut memakai kepangkatan tentara yaitu Kolonel dan Kopral. Ini mengingatkan kita pada isu 'Dewan Jenderal' yang muncul dalam tahun 60an yang memicu lahirnya 'Dewan Revolusi' pimpinan Letnan Kolonel Untung. Perebutan kekuasaan di negara-negara Timur Tengah dimasa lalu kebanyakan dipimpin tentara berpangkat Kolonel. Bahkan Moammar Kadafi di Libya merebut kekuasaan dalam pangkat Kapten. Dan yang paling heboh adalah perebutan kekuasaan di Suriname tahun 80an yang dipimpin seorang tentara berpangkat Sersan.
Jadi munculnya dua dewan yang memakai nama berdasarkan kepangkatan tentara tampaknya persaingan dua kelompok yang mengarah pada adu kekuatan. Siapa yang akan menang? Karena Dewan Kolonel tokoh-tokohnya sudah berada dalam sutruktur kepartaian PDIP, tampaknya akan menjadi pemenang. Artinya yang akan diusung PDIP menjadi Capres 2024 nanti adalah Puan Maharani. Tapi belum tentu benar juga karena yang menentukan Capres 2024 dari PDIP adalah Megawati Sukarnoputri. Kalau pun kemudian Megawati mengusung Puan Maharini, mestinya bukan karena adanya 'Dewan Kolonel' melainkan murni keinginan sang Ketum PDIP. Apalagi Sekjen PDIP Hasto, sudah tegas menyatakan bahwa  Dewan Kolonel hanya guyonan politik belaka.