Mohon tunggu...
Djasli Djosan
Djasli Djosan Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Mantan redaktur dan reporter RRI, anggota Dewan Redaksi majalah Harmonis di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Megawati Pasang Badan

21 Agustus 2021   07:20 Diperbarui: 21 Agustus 2021   07:22 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Untuk pertama kalinya seorang Ketum Partai Politik membela Presiden menghadapi para pengeritik yang dinilai pengecut dan tidak punya etika. Ia adalah Megawati Sukarno Puteri yang baru-baru ini mengecam para pengeritik Presiden Joko Widodo sebagai tidak jantan. "Jangan cuma menyatakan bahwa pemerintah gagal, tapi hendaknya mengatakan di mana gagalnya. Datanglah berhadapan dengan Presiden untuk menunjukkan kegagalan itu." Lantas Megawati menyatakan 'pasang badan' menghadapi para pengeritik Joko Widodo yang tidak senonoh. Itu artinya ke depan para pengeritik Presiden yang tidak senonoh akan berhadapan juga dengan seorang Megawati yang Ketum Partai PDIP dan mantan Presiden RI.

Kegusaran Megawati itu dapat dipahami karena Joko Widodo adalah kader PDIP yang tidak mau melayani para pengeritiknya, termasuk yang melecehkan dan menyebut dirinya seperti kodok. Megawati bukan saja seorang tokoh politik, tapi juga seorang negarawan yang ucapannya perlu diperhatikan. Ia memperoleh gelar Doktor Kehormatan dari sebuah Universitas di Jepang. Terlepas dari kedudukannya sebagai seorang tokoh itu, memang perlu direnungkan kebenaran ucapan Megawati itu. Kita adalah bangsa yang beretika, punya sopan santun dalam mengucapkan sesuatu baik dalam pergaulan sehari-hari, apalagi pergaulan politik. Kritik adalah hal yang wajar asal disampaikan dengan cara yang benar dengan mengungkap fakta dan disampaikan dengan cara yang sopan.

Contohlah Bung Hatta yang dalam tahun 60an mengeritik Bung Karno habis-habisan dengan mengungkap fakta dan menunjukkan yang seharusnya. Bung Hatta tidak memburuk-burukkan  pribadi Bung Karno dan tetap menyebutnya sebagai seorang 'patriot'.

Munculnyya Megawati menghadapi para pengeritik Presiden Joko Widodo, semoga menyadarkan bangsa ini untuk ke depan berani mengeritik secara terbuka, dengan mengungkap fakta, sopan dan menunjukkan jalan keluarnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun