Mohon tunggu...
djarwopapua
djarwopapua Mohon Tunggu... wiraswasta -

Liverpool Selamanya...YNWA !!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Liga Champions Eropa dan Cerita Baru

14 April 2016   14:37 Diperbarui: 14 April 2016   14:46 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Manuel Pellegrini/sumber: www.uefa.com"][/caption]Selamat berjumpa kembali rekan-rekan kanal bola kompasiana, setelah sekian lama mengisitirahatkan jemari ini di atas keyboard laptop, Kali ini saya tergugah untuk kembali menulis dan berbagi sedikit cerita dengan sesama pecinta bola di kompasiana. Ada beberapa cerita menarik yang ingin saya tuliskan dalam artikel ini, cerita yang sebenarnya pantas masuk dalam catatan sejarah Liga Champion Eropa, yang luput oleh pengamatan Media-media sepakbola.

1. Perburuan Rekor Individu, Dua sosok Pria Berkebangsaan Amerika Latin 

Yah, bagi pecinta sepakbola, tentu sudah paham siapa dua orang tersebut yang saya maksud. Yang pertama, tentu saja Diego Simeone, pelatih berkebangsaan Argentina yang sudah menukangi Atletico Madrid sejak tahun 2012 lalu. Dalam karirnya bersama Atletico, Simeone telah menorehkan pencapaian yang luar biasa, yakni gelar juara La Liga musim 2013-2014, Juara Liga Eropa 2012, Juara Super Eropa 2012, juara Copa Del Rey tahun 2013 dan Runner Up Liga Champion 2014. Di musim ini pun, Atletico kembali di bawanya lolos ke babak semifinal setelah dini hari tadi berhasil mempecundangi Barcelona dengan agregat 3-2. Sebuah perjalanan yang kini tengah mendekatkannya pada sebuah cerita baru di persepakbolaan eropa, selain kesuksesannya menaklukkan keperkasaan Barcelona di dua pertemuan babak perempatfinal Liga champion.

Yang kedua, siapa lagi kalau bukan pelatih asal Chili yang menjadi arsitek Manchester City, Manuel Pellegrini. Pelatih berusia 62 tahun ini, sudah 12 tahun berkiprah sebagai pelatih di klub-klub eropa. Berawal dari tahun 2004 sebagai pelatih Villareal hingga tahun 2009, lalu kemudian hijrah ke Real Madrid 2009-2010, Malaga 2010-2013 dan Manchester city 2013 hingga sekarang. Dalam karir kepelatihannya di klub-klub tersebut, Pellegrini tercatat hanya berhasil mempersembahkan gelar juara liga domestik saat menukangi Manchester city di musim 2013-2014. Selebihnya, Pellegrini hanya seorang pelatih spesialis Runner Up. Di liga champions eropa sendiri, meskipun Pellegrini tak pernah keluar sebagai pemenang, tetapi sejarah mesti mencatat bahwa Dialah pelatih asal amerika latin pertama yang telah membawa klubnya lolos ke babak semifinal sebanyak tiga kali di klub yang berbeda. Andai saja waktu menukangi Malaga, tak ada intervensi dari pengusaha kaya timur tengah pemilik klub Paris Saint Germain yang merupakan saudara dari pemilik klub Malaga, mungkin saja di musim 2012-2013 Pellegrini bisa menorehkan sebuah cerita baru.

Berdasarkan sedikit ulasan diatas, kedua pelatih berkebangsaan amerika latin tersebut, bukanlah sosok pelatih kacangan, dan kini harus patut di waspadai. Apalagi, jika keduanya atau bahkan salah satunya berhasil melaju ke babak final nanti dan keluar sebagai juara Liga Champion, itu akan menjadi sebuah sejarah baru di persepakbolaan eropa yang mana belum pernah ada pelatih asal amerika latin yang mengangkat trofi si kuping besar.

2. Manchester City yang kini "Berhasil" di Liga Champions Untuk Pertama Kali

Sejak memasuki era barunya sebagai klub dengan finansial tinggi tahun 2008 silam. City memang telah meraih kesuksesan dengan dua kali menjuarai Liga Primer Inggris. Namun berbeda halnya dengan kiprah mereka di ajang Liga Champion, yang semenjak tahun 2011 lalu selalu berhasil lolos ke turnamen tersebut, tetapi tak pernah sekalipun mencicipi atmosfir perempatfinal. Hingga baru sekarang ini, City bersama Pellegrini meraih keberhasilan pertamanya lolos ke perempatfinal bahkan semifinal sepanjang sejarah klub.

3. Sebuah Cerita Untuk Perancis dari Zinedine Zidane

Legenda hidup sepakbola perancis ini, baru hitungan bulan saja menjabat sebagai pelatih klub elit Real Madrid. Tetapi selain ceritanya sebagai seorang pelatih prancis pertama di klub tersebut, Zidane berpeluang besar menjadi pelatih perancis pertama pula yang berhasil membawa timnya lolos ke babak semifinal bahkan final Liga Champions, sejak Arsene Wenger yang menorehkannya terakhir kali di tahun 2008 lalu.

So, itulah sedikit cerita baru yang tercatat hingga babak perempatfinal Liga Champions dini hari tadi.

salam sepakbola !!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun