Mohon tunggu...
Jalu Wintang
Jalu Wintang Mohon Tunggu... Lainnya - A man who always thirst for knowledge

Tuliskan setiap jejak langkah dalam hidupmu atau kau akan hilang dalam pusaran zaman

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Menikmati Kegilaan Cak Dlahom dalam Buku "Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya"

14 September 2022   22:19 Diperbarui: 14 September 2022   22:24 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto : Dokumentasi Pribadi

Tanpa pikir panjang, meluncurlah saya ke toko buku terdekat yang terkenal suka obral diskon itu.

Buku ini sebenarnya adalah kumpulan esai/artikel yang pernah ditulis oleh Cak Rusdi di media Mojok.co. Mungkin bagi yang pembaca media Mojok pasti paling tidak pernah membaca salah satu artikelnya. 

Walaupun berbentuk kumpulan artikel yang topiknya berbeda-beda, namun buku ini akan fokus pada perjalanan hidup Cak Dlahom, tokoh sentral dalam buku ini, beserta segala permasalahan yang terjadi di Desa Ndusel, sebuah desa fiktif yang terletak di daerah Madura. 

Buku ini mengandung kurang lebih 30 bab yang masing-masing membawa suatu persoalan yang berkaitan erat dengan kehidupan kita sehari-hari. Cerita dibangun dengan suasana semarak Bulan Ramadhan di desa tersebut. Hal itu juga terlihat dari jumlah bab dalam buku ini. 

Cak Dlahom disini digambarkan sebagai seorang figur yang "gila" dan terkesan tidak punya tujuan hidup. Paling tidak itulah bagaimana masyarakat memandang Cak Dlahom. Lha wong dari namanya aja udah keliatan kok, Dlahom (artinya bodoh). Sungguh malang penggambaranmu, cak..cak.. 

Namun, selain Cak Dlahom, ternyata ada satu tokoh side kick yang tak kalah krusialnya dalam membangun cerita. Dia adalah... Mat Piti salah satu tokoh dermawan yang sangat disegani di Desa Ndusel. 

Mat Piti inilah yang paling bisa memahami jalan pikiran dan "kegilaan" Cak Dlahom. Bahkan, tak jarang pula ia dibuat keheranan sekaligus takjub atas kelakuan-kelakuan Cak Dlahom yang nyeleneh itu.

Perilakunya yang "gila" ini digambarkan oleh sifat Cak Dlahom yang cenderung jujur dan blak-blakan kepada siapapun tanpa terkecuali. Bahkan, tak jarang ia menegur dan menasehati orang sekelas Pak Lurah secara langsung jika memang ada sesuatu hal yang melenceng dari kebenaran.

Walau demikian, melalui dialog-dialog yang terjalin antara Cak Dlahom dan Mat Piti itulah tersirat akan kritikan sekaligus tamparan, bagaimana melalui kata-katanya, mereka mempertanyakan sejauh mana level dan kualitas keimanan kita. Salah satunya tergambar dalam bab "Dia Sakit dan Kamu Sibuk Membangun Masjid".

 Alkisah di Desa Ndusel tersiar kabar duka dari salah satu warganya. Orang ini adalah istri dari Bunali, warga desa yang hidup sangat kekurangan secara ekonomi bahkan di bawah garis kemiskinan. 

Istri Bunali saat itu bekerja sebagai pembantu di rumah Pak Lurah. Begitu mendengar kabar tersebut, seluruh warga, terutama Pak Lurah, sangat berduka atas kematiannya. Prosesi pemakaman segera dilangsungkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun