Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Seharusnya Harga Rokok Kita Lebih Mahal dari Negara Tetangga

22 Agustus 2016   10:01 Diperbarui: 22 Agustus 2016   19:29 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Walau masih wacana, kenaikan harga rokok yang katanya bakal mencapai Rp 50.000 cukup menghebohkan banyak pihak. Ada yang pro dengan alasan akan menurunkan jumlah pengguna secara signifikan, ada pula yang kontra dengan alasan mengganggu perekonomian akibat bakal banyak petani dan pelinting rokok menganggur. Namun demikian kalau mau jujur, harga rokok di negeri kita sangat jauh lebih murah dari negara tetangga.

Mari kita bandingkan. Di Singapura ga usah ditanya lagi, harga rokok sebungkus minimal 10 - 12 SGD (100 - 120 ribu rupiah) per bungkus. Di Malaysia 12 - 15 ringgit (sekitar 40 - 50 ribu rupiah) per bungkus. Di Thailand 100 - 120 baht (sekitar 40 - 50 ribu rupiah) per bungkus. Di Filipina harga rokok hampir sama dengan Indonesia, yaitu sekitar 60 - 80 peso atau sekitar 18 - 24 ribu rupiah per bungkus. Jadi rata-rata harga di ASEAN sekitar 40 - 50 ribu rupiah per bungkus.

Dengan harga tersebut boleh dibilang Anda hanya mendapatkan rokok kualitas KW2 alias cuma rokok filter kertas yang diberi aroma tembakau, atau campuran tembakau dengan kertas. Sementara untuk mendapat rokok kretek asli sekelas D** S** S*e, harganya bisa berlipat-lipat lagi dan susah diperoleh di gerai macam Se*el atau T*sc* L*t*s. Dengan kualitas nomor satu, rokok Indonesia harganya jauh lebih murah dari negara tetangga.

Kalau bicara harga, sudah seharusnya rokok Indonesia dihargai lebih mahal dari negara tetangga. Kenapa demikian? Karena jelas rokok yang dijual di Indonesia adalah tembakau asli, kadang dicampur cengkeh dan jauh lebih nikmat rasanya dibanding rokok yang dijual di negara tetangga. Baik kretek maupun filter kualitasnya jauh di atas rokok negeri tetangga. Wajarlah kalau Singapura sangat ketat mengawasi rokok asal Indonesia, karena harganya yang jauh lebih murah sehingga denda yang dikenakan ribuan kali lipat dari harga rokoknya.

Oleh karena itu, jangan kaget dan heran kalau harga rokok suatu saat nanti benar-benar naik menjadi 50 ribu rupiah per bungkus. Lha wong dengan negara tetangga saja masih lebih murah dengan kualitas jauh lebih bagus, Lagipula dengan harga segitupun, perokok di negeri tetangga juga tidak berkurang, dan mereka santai-santai saja menikmati rokoknya. Jadi sebenarnya tidak akan berpengaruh kalau harga rokok dinaikkan, bahkan bisa mengurangi penyelundupan rokok seperti BBM waktu disubsidi dulu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun