Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Lucunya Tingkah Bocah Afrika dalam Channel Nomadprostory

26 Agustus 2020   17:31 Diperbarui: 26 Agustus 2020   17:28 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maulana Rahman dan Bocah-Bocah Afrika (Sumber: idntimes.com)

Semasa WFH lalu, saya jadi hobi berburu kanal yutub yang berbau petualangan, unik, dan aneh tetapi bermanfaat untuk menambah ilmu dan wawasan. Bulan lalu saya menulis tentang sepasang petualang keliling Indonesia yang sedang terdampar di Palu karena terjebak 'lockdown'. Mereka sendiri sudah empat setengah tahun berkelanan mulai dari Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara hingga berakhir sementara di Sulawesi Tengah.

Baca Juga: Kisah Pasangan Petualang Terdampar di Palu Akibat Pandemi

Kali ini saya coba ungkap serunya bocah-bocah Afrika yang diceritakan dalam kanal yutubnya Maulana Rahman, seorang tenaga kerja asal Indonesia yang bekerja di Gabon, Afrika Barat. Dia sendiri awalnya adalah pekerja di sebuah perkebunan sawit di kampung halamannya Kalteng sebelum terdampar di Afrika. Tahun 2015 dia ditawari bosnya yang asal Singapura untuk pindah ke Gabon, namun sempat ragu menerima tawaran tersebut karena jauh dari kampung halaman dan belum jelas kondisinya.

Setelah berselancar di internet dan diskusi dengan teman-teman, akhirnya dia memutuskan untuk berangkat. Perjalanannya sendiri mengalami dua kali transit, pertama di Singapura, lalu kedua di Addis Ababa (Ethiopia) sebelum mendarat di Gabon. Kemudian dia ditempatkan di perkebunan sawit di daerah Kango, sekitar dua jam perjalanan dari Libreville, ibukota Gabon. Dia sempat kaget saat baru tiba karena serasa mundur ke tahun 90'an di Indonesia. Suasananya masih tradisional banget, mobil dan motor masih jarang berseliweran, seperti berada di kampungnya sendiri,

Awalnya memang agak sulit beradaptasi terutama karena bahasa yang digunakan adalah Bahasa Perancis dan adat istiadatnya penduduknya berbeda dengan Indonesia. Namun lama kelamaan dia malah kerasan tinggal di sana, bermain dengan bocah-bocah Afrika yang lucu dan menggemaskan. Mereka tinggal di mess bersama dengan orang tuanya yang bekerja di perkebunan yang sama dengan Maulana. Setiap pulang kerja atau tugas ke luar kota, Maulana selalu membawa oleh-oleh permen atau coklat untuk dibagikan pada bocah-bocah tersebut.

Kalau hari libur atau waktu senggang, Maulana juga sering bermain dengan Luca, Jojo, Oji, Toni, dan teman-teman sebayanya. Kadang main bola, kadang main petak umpet, main loncat tali, dan permainan anak-anak lainnya. Tingkah polah bocah-bocah tersebut mengingatkan dia pada anak-anak kecil di kampung halamannya yang juga sama permainannya. Nyaris tak ada beda antara suasana tempat tinggalnya di Afrika khususnya Gabon dengan Indonesia dan itulah yang membuatnya betah hingga benar-benar pulang bulan Februari kemarin untuk persiapan pernikahan dan belum bisa kembali karena masih terdampak wabah corona.

Sebenarnya Maulana sendiri baru membuka kanal yutubnya bulan Februari 2019 lalu alias baru satu setengah tahun. Niatnya membuka kanal yutub ini sebenarnya hanya untuk berbagi kisah kesehariannya selama di Afrika sekaligus sebagai penawar rasa jenuh bekerja di perkebunan yang jauh dari kota. Namun ternyata sambutan para netizen wabil khusus penonton yutub sangat luar biasa.

Dalam kurun waktu tersebut subscriber-nya saja sudah mencapai 500 ribu lebih hingga bulan ini. Kanal yutub yang sangat khas Afrika dan berbahasa Indonesia masih sangat jarang sehingga kisahnya banyak diminati para penonton di tanah air, bahkan hingga ke negeri jiran.

Kanal yutubnya tak hanya menceritakan keceriaan anak-anak Afrika saja, tapi juga kuliner Afrika yang agak mirip Perancis dan Turki, suasana kampung dan kota serta pasarnya, adat istiadat setempat, dan berbagai pengalaman dirinya selama bertugas di Afrika. Bahkan dia sempat menemukan orang Afrika yang bisa bahasa Indonesia, sesama pekerja Indonesia di Gabon namun bertugas di kota lain, dan aneka makanan khas Indonesia seperti Indomie yang juga dijual di sana.

Sebenarnya dia masih ingin kembali lagi ke Afrika, apalagi belakangan sering dikirimi video anak-anak tersebut oleh orang tuanya sehingga membuatnya kangen berat. Namun wabah corona yang belum juga berakhir membuatnya terpaksa bertahan dulu di kampung hingga sekarang. Diapun menikah dalam suasana wabah awal April lalu dengan wanita pujaan yang masih satu kampung, dan hanya dihadiri oleh keluarga dekat saja. Sementara para tamu undangan maupun para subscribers bisa menyaksikan secara online di kanal yutubnya.

Satu lagi pesan terakhirnya, jangan bersikap rasis. Pada dasarnya manusia itu sama dimanapun berada, hanya nasibnya saja yang berbeda. Dia selalu menyampaikan pesan tersebut dalam hampir setiap videonya. Mottonya adalah: welcome to channel terlangka di dunia. Yes, kanalnya memang benar-benar langka karena bercerita tentang Afrika yang tidak banyak diangkat orang lain dalam bahasa Indonesia. Hanya beberapa yutuber seperti dia dan Kiel Rahayu yang menikah dengan pria Nigeria, yang bercerita tentang kehidupan mereka selama di Afrika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun